Ia menjelaskan, alumnus dan alumni dari program DTS seluruhnya akan terdata dengan lengkap.
Tak hanya itu, data alumni juga tersedia di aplikasi Sistem Informasi Monitoring Alumni Sertifikasi (Simonas) yang memungkinkan alumni terhubung dengan pencari kerja.
“Sehingga ketika dibutuhkan Industri atau dunia kerja akan mudah mendapatkan pekerjaan,” ucap Johnny.
Ia berharap, sisi hilir pembangunan infrastruktur digital dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh putra-putri Indonesia.
Baca juga: Induk Perusahaan Shopee Buka Lab, Siap Latih 1.000 Talenta Digital Indonesia
Oleh sebab itu, ia mengingatkan bahwa kebutuhan talenta digital nasional harus terpenuhi dalam waktu yang bersamaan.
“Sekali lagi, setelah kebijakan pemerintah untuk membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) upstream atau hulu secara besar-besaran. Pada saat yang sama, saat ini juga pemerintah sedang melakukan pembangunan infrastruktur digital hilir berupa pusat-pusat data nasional,” imbuh Johnny.
Melalui program DTS 2022, Kemenkominfo menargetkan bisa mencetak talenta digital yang memadai dan memiliki kualifikasi agar bisa memanfaatkan infrastruktur digital dengan produktif.
“Untuk mengisi itulah dibutuhkan ketersediaan talenta digital dalam jumlah yang memadai dan dengan kualifikasi atau kualitas yang memadai,” ungkapnya.
Baca juga: Hadir dalam Peresmian Sea Labs, Jokowi: Talenta Digital Indonesia Berkesempatan Belajar dan Berkarya
Untuk diketahui, program DTS dan DLA merupakan inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.
Sebagai implementasi triple helix, pelaksanaan program DTS bekerja sama dengan perguruan tinggi di ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi lokal dan global.
Adapun perusahaan tersebut, di antaranya Alibaba, AWS, Cisco, Google, Red Hat, Oracle, Microsoft, Mastercard, EC-Council, Huawei, Progate, Skilvul, DQLab, MyEduSolve, Dicoding, Rakamin, Teknoblox, Hellomotion, Binar Academy, Hacktiv8, Agate, Indobot, Tempo, GoJek, Tokopedia, dan Techready Community.
Baca juga: Gandeng Saka Millenial Jateng, Kemenkominfo Buka Kelas Asah Digital
Lewat program DLA, Kemenkominfo akan memberikan pelatihan digital tingkat lanjut bagi 550 pimpinan sektor publik dan swasta, utamanya mereka yang bekerja sama dengan delapan universitas ternama dunia.
Universitas ternama dunia yang dimaksud, antara lain Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University, Cornell University, Imperial College London, Massachusetts Institute of Technology, dan University of Cambridge.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.