JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu baik untuk masyarakat.
Ia menilai semakin banyak partai politik (parpol) yang bersatu, akan memberikan ragam pilihan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Semakin banyak pilihan, semakin banyak koalisi yang terbentuk, semakin baik untuk Indonesia,” tutur Ali dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).
Dalam pandangan Ali, ada dua alasan mengapa terbentuknya banyak koalisi baik untuk masyarakat.
Baca juga: Pengamat Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Bikin Masyarakat Tak Pilih Kucing Dalam Karung
“Pertama, masyarakat akan diberikan beberapa pilihan figur, kemudian masyarakat lebih teredukasi untuk cari pemimpin,” ucap dia.
Kedua, lanjut Ali, semakin banyak koalisi dan pasangan calon (paslon) yang diusung akan menghindari polarisasi di masyarakat.
“Kita tidak mau seperti Pilpres 2014 dan 2019 yang polarisasinya begitu tajam, sampai hari ini masih terasa belum terselesaikan dengan baik,” paparnya.
Ali belum dapat memastikan kapan Partai Nasdem akan menentukan koalisinya.
Sebab, di tahun 2021 konvensi Nasdem batal karena belum menemukan parpol dengan visi yang sama.
Tapi ia menjelaskan nantinya Nasdem akan mengusulkan kemungkinan tiga hingga lima calon dalam Rakernas Partai Nasdem yang rencananya digelar 15-17 Juni mendatang.
Baca juga: Ridwan Kamil Temui Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar Sebut Silaturahmi Lebaran
“Kita akan laksanakan rakernas untuk menjaring figur, nanti kita serahkan pada Ketua Umum untuk menetapkan. Kita akan mendengarkan nanti usulan dari berbagai Dewan Pimpinan Wilayah (DPW),” sebut Ali.
Adapun Koalisi Indonesia Bersatu dibangun oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar.
Koalisi itu diumumkan oleh para ketua umum tiga partai tersebut, Kamis (12/5/2022).
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan koalisi ini bakal membahas agenda politik hari-hari ini hingga jelang 2024.
Sementara itu Wakil Ketua PPP Arsul Sani menjelaskan koalisi belum menyepakati tokoh yang ditunjuk untuk menjadi capres dan cawapres untuk Pilpres 2024.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.