Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perahu Kosong" Koalisi Golkar, PAN, PPP dan Beratnya Rivalitas Pilpres 2024

Kompas.com - 14/05/2022, 17:39 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Istilahnya perahunya ada, tetapi kosong isi muatannya. Sehingga mereka menawarkan diri jika ada tokoh yang bisa menggunakan perahu," kata Ari kepada Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).

Oleh karenanya, kata Ari, ke depan Golkar-PAN-PPP harus bersaing ketat melawan koalisi-koalisi partai lain.

Sementara, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memprediksi, Koalisi Indonesia Bersatu bakal mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Sebab, Golkar telah berulang kali menyampaikan bakal mengusung ketua umumnya itu di gelaran pemilihan presiden.

Sementara, hingga kini PAN maupun PPP tak pernah menyinggung ihwal calon presiden dari partai mereka.

Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Jokowi Paling Tinggi bila Pemilu Digelar Saat Ini

Namun demikian, jika benar koalisi ini akan mengusung Airlangga, menurut Ujang, berat bagi Golkar, PAN, dan PPP untuk memenangkan pertarungan. Ini karena elektabilitas Airlangga dalam berbagai survei yang masih di kisaran angka 1 persen.

"Jika mereka tak kerja keras, akan berat untuk bisa head to head atau melawan lawan-lawan politiknya," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).

Menurut Ujang, setidaknya, butuh elektabilitas sebesar 60 persen untuk yakin bahwa tokoh tersebut akan memenangkan persaingan.

Namun, hingga kini, elektabilitas sejumlah nama calon presiden potensial belum mencapai angka tersebut. Dalam survei berbagai lembaga, elektabilitas tertinggi tokoh masih di kisaran angka 30 persen.

Artinya, menurut Ujang, peluang kemenangan Koalisi Indonesia Bersatu maupun tokoh-tokoh lainnya yang mungkin maju di Pilpres 2024 masih belum nampak.

"Jadi saat ini semuanya belum kelihatan soal kemenangannya. Siapa pun capresnya," ujarnya.

Kendati demikian, Ujang menilai bahwa Golkar, PAN, dan PPP masih sebatas melalukan penjajakan, belum resmi berkoalisi. Sebab, belum ada nama yang akan diusung sebagai calon presiden.

Lagi pula, masih ada cukup waktu untuk menimbang-nimbang koalisi dan tokoh yang potensial untuk diusung di Pilpres 2024.

"Dan penjajakan koalisi ketiga partai tersebut bisa saja buyar di tengah jalan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com