Tidak diundangnya Ganjar dalam acara internal PDI-P bukan sekali ini saja terjadi.
Pada Mei 2021 lalu, Ganjar tak diundang dalam sebuah acara rangkaian HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Panti Marhaen Semarang.
Baca juga: Saat Ganjar Tak Diundang Halalbihalal DPD PDI-P Jateng, FX Rudy Tegaskan Tak Ada Kerenggangan
Padahal, acara digelar secara daring dan luring. Acara tersebut dihadiri oleh Puan Maharani selaku Ketua DPP PDI-P.
Dalam susunan acara tertulis bahwa seluruh kepala dan wakil kepala daerah se-Jawa Tengah diundang, kecuali Ganjar.
Kala itu, Ganjar pun mengakui bahwa dirinya tidak datang di acara partainya karena tidak diundang.
"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu (23/5/2021).
Baca juga: Puan Singgung soal Capres Ganteng Tak Bisa Kerja, AHY: Saya Nggak Merasa
Terkait ini, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar di acara HUT PDI-P adalah karena Gubernur Jawa Tengah itu dinilai berambisi maju dalam Pilpres 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun dia merasa tidak digubris.
"Wis tak kode sik, kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (Sudah saya kode lebih dulu, kok makin keterlaluan, ya saya makin keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai bahwa tidak diundangnya Ganjar di acara PDI-P merupakan lanjutan dari dinamika internal partai berlambang banteng itu terkait pencalonan presiden 2024.
Sebagaimana diketahui, nama Ganjar sering disebut-sebut bersaing dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Hasil survei berbagai lembaga menyebutkan, Ganjar memiliki elektabilitas tinggi melebihi 20 persen, umumnya bersaing dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowi Subianto. Sementara, elektabilitas Puan berkisar di angka 1 persen.
Namun demikian, Puan merupakan putri dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sekaligus putri mahkota partai.
Oleh karenanya, keduanya disebut-sebut bersaing ketat untuk mendapat tiket menuju Pilpres 2024.