Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Galang Koin dari Warga untuk Gorden Rumah Dinas DPR, Sindir Proyek Rp 43,5 Miliar

Kompas.com - 12/05/2022, 18:33 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggagas gerakan “koin untuk gorden rumah dinas DPR". Melalui gerakan ini, warga diajak menyumbangkan koin rupiah yang selanjutnya akan diserahkan ke DPR.

Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk sindiran dan keprihatinan partainya atas proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI senilai Rp 43,5 miliar.

"Kami membuat gerakan 'koin untuk gorden rumah dinas DPR' sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam. Kita ingin mengetuk hati nurani para wakil rakyat,” kata Giring melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Babak Selanjutnya Lelang Gorden, Saat Sekjen DPR Ungkap Kronologi Penentuan Pemenang Tender

Giring mengatakan, partainya sangat berharap rencana pengadaan gorden rumah dinas DPR bernilai fantastis itu dibatalkan. Proyek tersebut dinilai tidak patut dan melukai rakyat.

PSI berharap DPR mampu memperlihatkan kinerja yang mumpuni, baik dalam hal pengawasan, pembuatan undang-undang, maupun menyusun anggaran.

Bersamaan dengan itu, DPR juga diharapkan bersikap cermat dan adil ketika menyusun anggaran untuk keperluan internal.

"Kalau untuk diri sendiri saja amburadul, bagaimana kita bisa berharap DPR bisa mengawasi anggaran yang diajukan kementerian atau lembaga negara?” ujar Giring.

Giring pun mewanti-wanti seluruh kader PSI untuk mengawal kasus ini. Dia menegaskan, tidak boleh ada sepeser pun uang rakyat yang dihamburkan DPR secara serampangan.

Baca juga: Lelang Gorden Rumah Dinas DPR Dinilai Janggal, PSI: Logikanya Tender Itu Cari yang Termurah

Sementara, Direktur Advokasi Kebijakan Publik DPP PSI, Furqan AMC, mengatakan, partainya sejak awal telah menolak rencana pengadaan gorden mewah rumah dinas DPR.

PSI menilai, terdapat sejumlah kejanggalan dalam proyek ini, apalagi ketika pemenang tender ditetapkan.

“Batalkan proyek pengadaan gorden mewah rumah dinas DPR RI senilai Rp 43,5 miliar ini dan pindahkan anggarannya untuk perbaikan sekolah-sekolah rusak di seantero negeri,” ucap Furqan.

Adapun gerakan “koin untuk gorden rumah dinas DPR" yang digagas PSI akan dilangsungkan selama dua pekan yakni 12-27 Mei 2022.

Warga yang ingin berpartisipasi dalam gerakan ini dapat menyerahkan koin ke Basecamp DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim Nomor 194 Jakarta Pusat.

Nantinya, koin rupiah yang terkumpul akan disatukan dan diserahkan ke DPR.

"Pengumpulan koin adalah bentuk sindiran terhadap DPR yang tidak sensitif pada penderitaan rakyat selama pandemi,” kata Furqan.

Baca juga: Formappi Sebut Pengadaan Gorden Rumah Dinas DPR Janggal, Tendernya Hanya Formalitas

Sebagaimana diketahui, proyek pengadaan gorden di rumah dinas anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, menuai kritik dari banyak pihak.

Rencana ini kian menuai sorotan setelah PT Bertiga Mitra Solusi ditetapkan sebagai pemenang tender. Pemenangan tender itu dinilai janggal lantaran perusahaan tersebut merupakan penawar dengan harga tertinggi senilai Rp 43,5 miliar.

Berdasarkan keterangan yang diunggah di situs LPSE DPR, PT Bertiga Mitra Solusi menawarkan harga senilai Rp 43.577.559.594,23 untuk proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com