Ia membandingkan dengan situasi di Amerika Serikat yang sudah bersikap tenang meski kenaikan kasus Covid-19 bisa mencapai 100.000 per hari dari jumlah penduduk sekitar 330 juta orang.
"Jadi saya rasa selama itu masih di bawah 10.000 per hari kasusnya, it's normal kondisinya, manageable. Jadi artinya kalau demam berdarah lagi naik, ya oke lah tapi kan nanti turun lagi, kolera lagi naik, turun lagi," ujar Budi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, perkembangan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran menjadi pertaruhan dalam transisi pandemi menjadi endemi.
"Taruhannya adalah setelah Liburan ini, kalau nanti setelah Idul Fitri 2 minggu atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimis segera masuk transisi ke endemi," kata Muhadjir.
Ia mengeklaim, jumlah kematian akibat Covid-19 sudah menurun, bahkan jumlahnya bukan lagi yang tertinggi dibandingkan penyakit-penyakit lainnya berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kemenko PMK.
"Yang paling tinggi itu kanker, kemudian ada jantung koroner, termasuk stroke, kemudian pneumonia non-spesifik, itu sekarang Covid ini yang meninggal sudah di ranking 14," kata Muhadjir.
Tetapi, ia mengingatkan kepada masyarakat agar tetap hati-hati, karena penambahan kasus kematian akibat Covid-19, maupun kasus barunya masih terus terjadi.
"Tapi, lihat dari beberapa indikator itu tadi, itu sebetulnya de facto sudah menuju ke endemi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.