Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Bangga Megawati Dapat Gelar Profesor Kehormatan dari SIA Korsel

Kompas.com - 12/05/2022, 07:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey menyatakan, 

"Kami merasa bangga bisa mendampingi Ibu Mega dalam perjalanan perdana menghadiri pelantikan Presiden Korsel yang baru dan acara rapat bilateral dan penganugerahan profesor kehormatan di bidang seni untuk Ibu Mega. Tentu ini sangat membanggakan,” kata Olly di Seoul, Korea Selatan, Rabu (11/5/2022), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Gelar Profesor Kehormatan untuk Megawati dan Keyakinannya Dua Korea Bersatu

Olly mengatakan, perlakuan terhormat Korsel terhadap Megawati merupakan sinyal bahwa petinggi dan warga Negeri Ginseng tersebut menaruh harapan tinggi terhadap Megawati, khususnya mengenai isu perdamaian dan persatuan Korea.

"Mudah-mudahan apa yang disampaikan Ibu Mega menjadi kenyataan. Apa pun, kita harus dukung persatuan Korea,” kata Olly.

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan Rokhmin Dahuri menilai, gelar profesor kehormatan tersebut membuktikan kepemimpinan strategis Megawati.

Sebab, menurut Rokhmin, SIA merupakan perguruan tinggi terbaik di Korea Selatan di bidang ekonomi kreatif dan berada di urutan ke-20 sedunia.

"Seoul Institute of the Arts itu the best university di Korea di bidang fine arts, ekonomi kreatif, kalau tidak salah di dunia ranking 20. Jadi ini perguruan tinggi yang bukan ecek-ecek, tetapi yang prestisius di negara ini,” kata Rokhmin.

Baca juga: Mengenang Kemesraan Soekarno dan Pemimpin Korea Utara: Warisan ke Megawati Sang Utusan Perdamaian

Presiden kelima Republik Indonesia itu memperoleh gelar profesor kehormatan dari SIA, Korea Selatan, Rabu (11/5/2022).

Presiden SIA Nam Sik Lee menyatakan, Megawati mendapat gelar profesor kehormatan karena karya-karyanya di bidang politik dan sosial.

"Yang mulia Ibu Megawati Soekarnoputri dianugerahkan penghargaan Ketua Guru Besar Kehormatan atas pengakuan karya karya luar biasa di bidang politik dan sosial pada disiplin ilmu kebijakan seni dan ekonomi kreatif," kata Sik Lee, dikutip dari tayangan YouTube PDI Perjuangan.

"Dan juga dalam menjamin pendidikan yang lebih baik melalui riset dan inovasi, tidak hanya untuk warga negara Indonesia, tetapi warga dunia termasuk Korea Selatan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com