Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Mencegah Narkoba Masuk Desa

Kompas.com - 12/05/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELUM lama ini, seorang teman menghubungi saya melalui aplikasi messenger. Dia tampak misuh-misuh karena narkoba telah mendera desanya yang berada di salah satu daerah tanjung di Kawarang utara bagian timur (tenggara).

Katanya, kerusakan semakin menjadi karena pengedarnya adalah anak tokoh masyarakat.

Teman saya tersebut bukanlah orang pertama yang memberikan informasi serupa. Sebelumnya ada juga orang lain yang curhat kepada saya atas tingkah laku anak-anak muda di desa tersebut.

Katanya, sebagiannya sudah keluar – masuk tahanan. Selain kasus narkoba, mereka ditangkap karena kasus pencurian. Bahkan, sebutan Kampung Begal tersemat dengan lekat di desa tersebut.

Sementara rekan saya yang bertugas di BNNP Jawa Tengah juga mengeluhkan situasi yang sama.

Katanya, BNNP Jateng telah berkali-kali menangkap pemuda desa di pedesaan yang sepi di daerah pantura Jepara dan Pati.

Yang membuatnya ngilu adalah di antara yang ditangkap tersebut bertalian teman dengannya.

Bahkan, di bulan puasa lalu, rekan saya tersebut kembali menginformasikan bahwa BNNP Jateng menyita 55 kg ganja berikut tersangkanya.

Lagi-lagi, ganja tersebut akan diedarkan di desa-desa sekitar Temanggung, Magelang, dan sekitarnya.

Dugaan kuat, ganja tersebut akan menjadi menu Lebaran saat orang-orang dari rantauan kota-kota besar kembali pulang kampung.

Kejahatan di desa

Kejahatan seringkali dilekatkan dengan perilaku yang kerap dilakukan oleh orang kota. Marcus Felson, krimonolog Texas State University, menyebutkan bahwa kriminologi mempunyai bias perkotaan (urban bias). Seolah kejahatan di kota tidak terkait dengan kejahatan di desa.

Padahal, kata Felson, ketika memberikan pengantar di buku Methamphetamine A Love Story, kejahatan kota sering bergantung pada situasi pedalaman pedesaan untuk mendapatkan produk ilegalnya.

Situasi pedesaan adalah penopang baik – buruknya situasi perkotaan. Dengan kata lain, pedesaan dan perkotaan sebenarnya saling bertalian dalam membangun rantai kejahatan.

Felson kemudian menderas kisah klasik penjahat kenamaan Al Capone yang menjaja minuman keras ilegal.

Dari perbukitan Appalachia, Al Capone berkelindan dengan kejahatan terorganisir Chicago dan kelompok kejahatan di kota-kota lain.

Mafia Chicago bergerak di perkotaan. Sementara pasokan minuman keras ilegal berasal dari pedesaan.

Petani opium di Afghanistan tersebar di desa-desa perbukitan. Dari sana, opium yang kemudian diubah menjadi heroin diselundupkan ke berbagai kota besar di penjuru dunia, khususnya ke Eropa dan Amerika.

Sedangkan petani opium di Myanmar berada di desa-desa hutan terluar negara bagian Shan, berbatas dengan Tiongkok.

Selain opium, mereka juga menjadi bagian dari produsen sabu-sabu. Desa-desa tersebut jauh dari jangkauan kota-kota utama di Myanmar.

Hari ini, era di mana tidak ada sekat batas wilayah semakin memudahkan kelompok kejahatan di desa dan di kota untuk saling bertalian. Nilai-nilai tradisional di pedesaan sendiri tampak tergerus oleh budaya pop.

Belum lagi sebagian penduduk desa yang memilih merantau ke perkotaan, mencari uang karena terbatasnya pilihan pekerjaan di desa.

Mau tidak mau, budaya kota tersosialisasi dengan baik oleh para perantau ini. Apalagi jika para perantau bekerja di tempat-tempat rawan ketika berada di kota, misalnya, bekerja di tempat hiburan malam.

Pernah pada satu waktu, petugas dari BNN melakukan penggrebekan pabrik sabu rumahan di sebuah kosan-kosan yang terletak di Jalan Kartini, Jakarta Pusat.

Kos-kosan bertingkat tersebut isinya adalah wanita-wanita muda yang bekerja di tempat hiburan malam. Mereka berasal dari desa-desa di pantura. Betapa lekatnya mereka ini dengan narkoba.

Menjaga desa bersih dari narkoba

Imajinasi kita soal desa adalah keasrian alamnya dan keramahan warganya. Imajinasi itu tampaknya untuk saat ini tidak selalu hadir.

Untuk berkunjung ke desa tertentu, mungkin ada perasaan takut karena paparan informasi bahwa desa tersebut dikenal dengan kampung begal, kampung narkoba, kampung maling, dan sebutan menyeramkan lainnya.

Fakta bahwa desa-desa tertentu telah terkontaminasi dan menjadi basis kejahatan tertentu harus mendapat perhatian.

Program dan dukungan anggaran untuk membangun dan menjaga desa adalah dua cara agar desa tetap aman.

BNN mempunyai program desa bersih dari narkoba (Desa Bersinar). Program tersebut merupakan basis intervensi terhadap suatu wilayah (desa) agar masyarakatnya peduli dan turut aktif menjaga desanya bersih dari narkoba.

Daya jangkau BNN dalam menjalankan program Desa Bersinar dibatasi pada kemampuan sumber daya manusia dan anggaran.

Karena itu, terobosan program diperlukan agar program tersebut dapat dilakukan secara meluas.

Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan alokasi dana desa sebagaimana diatur dalam UU 6/2014 jo. Perppu 1/2020.

Perangkat desa harus memiliki kepedulian tersendiri agar desanya bersih dari narkoba.

Dana desa dapat digunakan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Bentuk programnya berupa pembangunan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

Kemudian, dana desa juga diamanahkan untuk program yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

Peningkatan kesejahteraan diharapkan menekan angka kriminalitas, termasuk dari kejahatan peredaran narkoba.

Program intervensi masyarakat agar tidak terjerat dalam jaringan kejahatan narkoba dapat bersinergi, misalnya, dengan program pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan.

Di Amerika Serikat, program ini menyasar sekolah-sekolah dengan membentuk koalisi nasional untuk sekolah yang bebas dari masalah narkoba (The National Coalition for Drug Free School Zones).

Program ini telah digagas sejak tahun 1988 dengan jumlah koalisi sebanyak 14 lembaga.

Di antara produk koalisi ini adalah membuat dan menyebarkan buku manual pelaksanaan program zona sekolah bebas narkoba.

Buku manual tersebut memberikan arahan kepada komunitas sekolah agar program yang berbasis hasil kajian tersebut dapat berjalan secara efektif.

Program tidak sekadar memberikan materi bahaya narkoba, namun juga membuat indikator keberhasilan program dengan sistem evaluasi yang kredibel.

Model pencegahan peredaran narkoba juga dapat dilakukan pada komunitas tertentu dan tidak hanya berbasis pada kewilayahan seperti desa atau kelurahan.

Komunitas hobi seperti komunitas olahraga, komunitas musik, komunitas seni, dan ragam komunitas lainnya dapat menjadi target kampanye komunitas bebas narkoba.

Upaya membangun komunitas terbatas agar bebas dari narkoba akan lebih efektif mengingat sifat komunitas cenderung lebih tradisional, berbasis pada nilai yang disepakati anggota, dan adanya saling kontrol.

Cerita desa-desa yang terpapar peredaran dan penyalahgunaan narkoba harus kita hentikan bersama agar desa tersebut tidak menjadi desa narkoba.

Daerah-daerah yang hari ini dikenal sebagai kampung narkoba seperti Kampung Ambon di Jakarta, Kampung Beting di Pontianak, atau Kampung Dalam di Pekanbaru terjadi karena intervensi yang terlambat.

Keluhan seorang teman jika desanya di Karawang mulai menjadi wilayah peredaran narkoba harus disikapi sejak dini.

Jika tidak, risiko akan bernasib serupa dengan kampung-kampung narkoba di daerah lainnya. Menyedihkan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com