Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Silaturahmi Politik dan Arah Koalisi

Kompas.com - 11/05/2022, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

IDUL Fitri atau Lebaran tak hanya dirayakan oleh masyarakat kebanyakan, tetapi juga dimanfaatkan sejumlah elite politik untuk menggalang kekuatan.

Sejumlah elite politik menggelar ‘silaturahmi politik’ pada momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini. Pada hari pertama Idul Fitri, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto langsung terbang ke Yogyakarta guna bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta.

Usai bertemu Jokowi, Prabowo langsung bertolak ke Jakarta guna menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. Sama seperti dengan Jokowi, pertemuan antara dua ketua umum partai ini juga dibungkus dengan silaturahmi.

Baca juga: Wacana Duet Prabowo-Puan, Gerindra: Kita Masih Himpun dan Tunggu

Tak hanya Prabowo, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga melakukan hal serupa. Pada H+6 Idul Fitri, anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Meski dibalut dengan istilah silaturahmi, kuat dugaan pertemuan antara dua ketua umum partai ini juga sebagai bagian dari lobi-lobi politik dan menggalang kekuatan. Apalagi, usai pertemuan Airlangga sempat menyinggung soal peluang koalisi antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat.

Arah Koalisi

Silaturahmi politik yang dilakukan sejumlah ketua umum partai ini tak bisa dilepaskan dari agenda politik nasional, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Apalagi, mereka yang menggelar pertemuan di momen perayaan Hari Raya Lebaran adalah para ketua umum partai yang digadang-gadang bakal maju dan berkompetisi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini.

Kuat dugaan, kedatangan Prabowo menemui Megawati merupakan bagian dari upaya mendekatkan kembali antara Partai Gerindra dengan PDI-P. Pasalnya, dua partai besar ini sempat berkompetisi beberapa kali meski sebelumnya pernah membangun koalisi.

Pertemuan tersebut juga menguatkan dugaan adanya potensi koalisi antara Partai Gerindra dan PDI-P di Pilpres 2024 nanti. Partai Gerindra secara tegas menyatakan bakal mengusung Prabowo lagi. Sementara, meski belum resmi, PDI-P kabarnya bakal mengusung Puan Maharani, anak Megawati sendiri.

Baca juga: Wacana Koalisi Golkar-Demokrat, Anies hingga AHY Dinilai Layak Diusung Capres

Koalisi antara Partai Demokrat dan Partai Golkar juga sangat mungkin terjadi. Apalagi kedua partai ini memiliki rekam jejak pernah membangun koalisi. Partai Demokrat dan Partai Golkar juga memiliki hubungan baik selama ini. Meski kedua ketua umum partai ini dikabarkan bakal diusung dalam Pilpres 2024 nanti, hal ini tidak akan menjadi kendala berarti.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) usai melakukan pertemuan di Widya Candra, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut dalam rangka silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1443H.ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (kanan) usai melakukan pertemuan di Widya Candra, Jakarta, Sabtu (7/5/2022). Pertemuan kedua ketua umum partai politik tersebut dalam rangka silaturahim Hari Raya Idul Fitri 1443H.
Poros koalisi

Sejumlah pengamat memprediksi, jika melihat peta politik saat ini akan ada tiga pasangan calon dalam Pilpres 2024. Ada sejumlah faktor yang bakal menentukan terkait komposisi koalisi. Faktor penentu pertama adalah ideologi. Meski banyak yang meragukan, ideologi masing-masing partai diyakini bakal mempengaruhi komposisi dan arah koalisi.

Elektabilitas masing-masing calon yang bakal diusung juga bakal memengaruhi komposisi koalisi. Jika merujuk sejumlah survei, saat ini ada tiga nama yang selalu berada di papan atas. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Dalam beberapa survei tiga nama ini selalu ada di posisi tiga teratas. Jika elektabilitas mereka tetap terjaga, sangat mungkin tiga orang ini akan dilirik untuk posisi capres atau cawapres.

Partai-partai nasionalis diprediksi akan menjadi pemain utama koalisi. Sementara partai-partai berideologi Islam akan mencoba membangun kekuatan dengan memanfaatkan figur capres atau cawapres yang dinilai bisa merekatkan dan mendulang suara dari kelompok Islam.

Sementara poros ketiga bisa muncul dari partai-partai yang tidak bisa berkoalisi dengan poros nasionalis maupun poros partai Islam ini.

Jika melihat peta politik, bagaimana komposisi koalisi di Pilpres 2024 nanti? Akankah polarisasi masyarakat akan kembali terjadi? Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (11/5/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasdem Akui Koalisi Perubahan Kini Terkesan Tidak Solid, Mengapa?

Nasional
Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasdem: MK Muara Terakhir Sengketa Pilpres, Semua Pihak Harus Ikhlas

Nasional
Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Anies dan Muhaimin Berencana Hadiri Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Anies Minta Massa yang Unjuk Rasa di MK Tertib dan Damai

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Dampak Erupsi Gunung Ruang Meluas, Kini 10 Desa Terdampak

Nasional
Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Siap Terima Putusan MK, Anies: Seperti Sepak Bola, Kemungkinan Menang atau Tidak

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

GASPOL! Hari Ini: Bela Gibran, Yusril Incar Jabatan?

Nasional
Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Jokowi dan Ma'ruf Amin jadi Saksi Nikah Putri Bamsoet

Nasional
Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Muhaimin Sebut Kader PKB Mulai Pendekatan ke Sejumlah Tokoh untuk Pilkada 2024

Nasional
Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Soal Pilkada Sumut, Muhaimin Bilang Belum Ada yang Mendaftar ke PKB

Nasional
PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

Nasional
Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

Nasional
Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

Nasional
Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com