JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa sedikitnya 30 persen pemudik belum kembali ke Jakarta hingga Selasa 10/5/2022).
"40 persen (pemudik belum kembali ke Jakarta) itu dua hari lalu. Sekarang mungkin sudah relatif menjadi 30 persen," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Selasa.
Para pemudik ini diprediksi baru akan kembali secara bertahap pada pekan ini, termasuk pada akhir pekan panjang nanti (long weekend) memanfaatkan libur Waisak, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Polda Metro Klaim Penanganan Arus Mudik-Balik Lebaran 2022 Lebih Baik Dibandingkan 2019
Hal ini tak terlepas dari kebijakan relaksasi pemerintah terhadap sejumlah sektor, seperti mengizinkan work from home (WFH) dan mengundur waktu masuk sekolah guna menunda kepulangan sebagian pemudik.
Oleh karena itu, pihak Kementerian Perhubungan memastikan bahwa pemantauan arus lalu lintas, khususnya arus balik Lebaran 2022 masih akan dilakukan kendati Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2022 telah ditutup.
"Mengingat perjalanan balik dari saudara-saudara kita di laut, darat, dan kereta api masih berlangsung," ujar Budi.
Baca juga: Kemenhub Jamin Masih Pantau Arus Balik meski Posko Angkutan Lebaran Telah Ditutup
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam kesempatan yang sama mengatakan, dinamika di lapangan masih sangat mungkin terjadi sehingga pihaknya tetap berkoordinasi dengan Korlantas Polri.
"Sampai 30 persen itu habis. Jadi kondisi ini masih kita pantau terus," kata Budi Setiyadi.
Ia memberi contoh, saat ini pihaknya perlu melakukan pemantauan karena kendaraan-kendaraan berat sekarang sudah boleh kembali mengaspal, berbeda dengan ketika arus mudik dan balik.
"Semua kendaraan logistik sumbu tiga ke atas kita keluarkan ke jalan nasional, karena potensi masih banyak jadi kita keluarkan kembali dan nanti melihat dinamika lapangan dengan diskresi Polri," ujar Budi Setiyadi.
Sementara itu, Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Santhyabudi menyebut bahwa pemantauan arus balik masih dilakukan meski Operasi Ketupat telah usai.
Ia menyebut bahwa para petugas tetap disiagakan di titik-titik rawan.
"Kami masih diperintahkan untuk memantau arus lalu lintas sampai +1 minggu, hanya saja tidak menggunakan sandi Operasi Ketupat, tapi menggunakan 'kegiatan rutin yang ditingkatkan'," kata Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.