Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Diminta Edarkan Surat Kewaspadaan Hepatitis Akut pada Anak

Kompas.com - 11/05/2022, 06:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai, munculnya kasus hepatitis misterius yang menyerang anak patut menjadi perhatian serius bagi penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.

Koordinator P2G Satriwan Salim menyebutkan, Kemendikbud Ristek, Kemenag, Kemenkes, pemda, dan sekolah seharusnya menjadikan hal ini sebagai keseriusan.

Satriwan berujar, P2G khawatir kasus hepatitis misterius ini menjadi wabah terhadap anak.

"Kami mendesak Kemendikbud Ristek dan pemerintah daerah membuat surat edaran sebagai pengingat agar sekolah-sekolah meningkatkan disiplin protokol kesehatan, mencegah Covid-19 yang masih pandemi, termasuk mencegah penularan hepatitis terhadap anak," kata Satriwan dalam keterangan tertulis, Selasa (10/5/2022) malam.

Baca juga: Kasus Hepatitis Akut di Indonesia, 5 Anak Meninggal, dan Kasus Terbanyak di Jakarta

Satriwan menyebutkan, pencegahan kasus hepatitis misterius anak ini hendaknya menjadi perhatian lebih, khususnya bagi anak usia playgroup, PAUD/TK, dan SD/MI.

Penyakit ini dianggap harus menjadi kesadaran kolektif, khususnya bagi guru, siswa, dan orangtua.

Secara khusus, Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri beranggapan bahwa surat edaran kepada warga sekolah menjadi vital.

"Agar warga sekolah memiliki pemahaman yang baik, khususnya terkait kasus hepatitis misterius anak. Apa saja indikasi gejala, faktor penyebab, langkah pencegahan, serta kiat hidup bersih demi menjaga anak agar tidak tertular," ujar Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri.

Terlebih lagi, selama pandemi Covid-19 dan pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru di sekolah, pelanggaran protokol kesehatan masih kerap terjadi.

Baca juga: 15 Kasus Hepatitis Anak di Indonesia, Ketahui Gejala dan Penularannya

Sementara itu, pencegahan terhadap kasus hepatitis juga bergantung pada kedisiplinan menjaga kebersihan diri, termasuk di sekolah.

“Langkah-langkah pencegahan penularan dan disiplin prokes di sekolah adalah upaya yang sangat penting dan strategis,” kata Iman.

“Khususnya lagi, demi mencegah jauh-jauh hari agar kasus hepatitis misterius anak tidak kemudian hari berubah menjadi pandemi, yang kembali akan berdampak terhadap kualitas pendidikan nasional,” kata dia.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah pasien yang meninggal akibat hepatitis akut dilaporkan bertambah dari tiga orang menjadi lima orang.

"Lima orang meninggal dunia di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Barat," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Ia juga mengatakan, sebanyak 15 kasus hepatitis akut terdeteksi di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Bangka Belitung.

Baca juga: Waspadai Hepatitis Akut, Pemkab Wonogiri Perketat Pengawasan Kantin dan Penjual Jajanan di Sekolah

Hingga saat ini, lanjut Nadia, beberapa pasien yang mayoritas berusia 1-6 tahun tersebut masih dalam perawatan.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua rumah sakit dan dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan surveilans terkait dengan kasus ini per 27 April 2022.

Hal tersebut dilakukan empat hari sesudah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan adanya wabah hepatitis akut tersebut di Eropa pada 23 April 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com