JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bertolak ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-AS, Selasa (10/5/2022).
Pada kunjungan kerjanya kali ini, Jokowi tak menggunakan pesawat kepresidenan, melainkan mencarter pesawat Garuda Indonesia tipe Boeing 777-300ER.
Tak hanya sekali ini saja, pesawat Garuda Indonesia tipe yang sama juga digunakan Jokowi untuk bertolak ke Roma, Italia, dalam rangka menghadiri KTT G20, Oktober 2021 lalu.
Pesawat ini juga dipakai Jokowi ketika melanjutkan perjalanan ke Skotlandia dan Uni Emirat Arab selepas menghadiri KTT G20.
Baca juga: Alasan Jokowi Carter Garuda untuk Kunjungan ke AS, Tak Pakai Pesawat Kepresidenan
Lantas, seperti apa spesifikasi pesawat Garuda yang membawa Jokowi dan rombongan terbang ke AS itu?
Pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing B777-300ER yang mengantarkan presiden dan rombongan dilengkapi dengan livery atau corak khusus kenegaraan.
Badan pesawat dominan warna putih, dikombinasikan dengan corak berupa garis berwarna merah.
Pada badan pesawat tertulis "Republik Indonesia" yang diapit gambar burung Garuda di sisi kanan tulisan dan bendera Merah Putih di sebelah kiri.
Baca juga: Berangkat ke AS, Jokowi Akan Bertemu CEO Besar, Kemala Harris, hingga Joe Biden
Selanjutnya, di bagian kanan pintu pesawat terdapat lambang Kepresidenan RI berupa bintang, padi, dan kapas berwarna kuning. Lalu, di sisi kiri pintu pesawat tertera tulisan "Garuda Indonesia".
Sebagaimana diberitakan Kompas.com Februari 2008, Boeing 777-300ER merupakan satu dari enam model pesawat bermesin ganda keluarga 777 yang telah dirilis Boeing.
Boeing 777-300ER termasuk pesawat berbadan besar dengan panjang 73,9 meter, lebar sayap 64,8 meter, tinggi ekor 18,7 meter, dan lebar kabin 5,86 meter.
Keluarga Boeing 777 merupakan pesawat generasi pertama yang badannya didesain sepenuhnya dengan komputer.
Selain itu, Boeing 777 didesain ramah lingkungan. Boeing mengklaim, pesawat tersebut mengeluarkan emisi karbon 21 persen lebih kecil daripada pesaingnya, Airbus A340-600HGW.
Sekitar 12 persen badan pesawat juga dibuat dari material komposit, sehingga tidak hanya membuat pesawat lebih ringan, tetapi juga mengurangi penggunaan logam.
Tak hanya itu, kokpit pesawat telah dilengkapi teknologi mutakhir seperti sistem kemudi fly by wire, sama seperti yang dipakai pesawat tempur.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.