JAKARTA, KOMPAS.com - Berita duka datang dari keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Adik kandung Presiden ke-4 RI itu, Lily Chodijah Wahid, tutup usia.
Lily berpulang pada Senin (9/5/2022) pukul 16.28 dalam usia 74 tahun.
Ia mengembuskan napas terakhir saat dirawat di Pusat Jantung Terpadu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Lily disebut mengalami penyempitan jantung dan komplikasi.
Rencananya, jenazah Lily akan dikebumikan di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022).
Sama seperti sang kakak, semasa hidupnya Lily juga aktif di politik. Ia dikenal sebagai politisi yang berani menyuarakan perbedaan demi kepentingan rakyat.
Baca juga: Lily Wahid Adik Kandung Gus Dur Tutup Usia
Lily lahir di Jombang, Jawa Timur pada 4 Maret 1948. Ketika itu, usia Gus Dur baru menginjak 8 tahun.
Ayah Lily yang juga ayah Gus Dur, yakni Wahid Hasyim, pernah menjabat sebagai Menteri Agama di era Orde Lama.
Wahid Hasyim sendiri merupakan putra dari KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang juga mendirikan Pesantren Tebu Ireng di Jombang.
Sementara, ibunda Lily bernama Solichah, merupakan putri dari KH Bisri Syansuri, pendiri Pesantren Denanyar Jombang. Bisri Syansuri juga sempat menjadi Rais Aam Pengurus Besar NU (PBNU).
Baca juga: Profil Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat dan Bapak Pluralisme RI
Semasa hidup, Lily aktif sebagai politisi di bawah naungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dikutip dari Kompas.id, nama Lily mulai dikenal ketika mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol awal 2008. Muktamar itu menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum partai.
Pasca-muktamar tersebut, Lily ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB.
Dari situ, nama Lily semakin dikenal publik. Tahun 2009 ia berhasil menang di pemilu legislatif dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur 2.
Ia pun melenggang ke Parlemen sebagai anggota DPR RI Komisi I masa jabatan 2009-2014.
Saat menjadi wakil rakyat, nama Lily berulang kali menjadi sorotan. Awal menjabat tahun 2009, Lily bersama 8 anggota DPR dari lintas fraksi menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.
Ketika voting bailout Century di DPR 3 Maret 2010, Lily menjadi satu-satunya anggota DPR fraksi PKB yang memilih opsi pemberian dana talangan ke Bank Century. Sikap ini berseberangan dengan PKB.
Tahun 2011 Lily kembali berbeda pandangan dengan PKB pada saat voting hak angket pengusutan mafia pajak di DPR. Lily menyatakan setuju untuk mengusut mafia pajak, berseberangan dengan PKB.
Baca juga: Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Lily Wahid, Cak Imin: Ini Duka Indonesia
Akibat dari rangkaian sikap berseberangan tersebut, Lily diberhentikan dari kepengurusan partai, juga keanggotaan DPR.
Pemberhentiannya berbarengan dengan pemecatan sahabatnya, Effendi Choirie atau Gus Choi yang juga kerap memiliki sikap bertentangan dengan partai.
Keduanya diberhentikan sebagai anggota DPR melalui Keputusan Presiden Nomor 21/P Tahun 2013 yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 14 Maret 2013
Atas rekam jejaknya itulah, Lily dikenal sebagai politisi perempuan yang berani membela kepentingan rakyat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.