Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Koalisi Golkar-Demokrat, Anies hingga AHY Dinilai Layak Diusung Capres

Kompas.com - 09/05/2022, 12:10 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Managing Director Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam, menilai, Partai Golkar perlu membuka peluang untuk mengusung nama-nama calon presiden (capres) di luar Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.

Ini menyusul wacana koalisi Golkar dan Demokrat di Pilpres 2024 mendatang.

Selain Airlangga, menurut Umam, nama-nama yang patut dipertimbangkan misalnya Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Airlangga bisa memainkan peran sebagai king maker dalam proses pembentukan koalisi, dengan tetap membuka peluang dirinya sebagai capres sekaligus membuka peluang tokoh-tokoh muda yang lain seperti Anies, Ganjar, atau bahkan AHY," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Baca juga: AHY-Airlangga Bersua, Demokrat Bakal Koalisi dengan Golkar pada 2024?

Menurut Umam, Golkar sebaiknya tidak mengunci nama Airlangga sebagai capres yang hendak mereka usung di Pilpres 2024.

Ini mengingat popularitas dan elektabilitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu yang masih rendah. Dalam survei sejumlah lembaga, elektabilitas Airlangga berkisar di angka 1 persen.

Jika Golkar-Demokrat nekat mengusung Airlangga sebagai capres, Umam memprediksi, parpol-parpol medioker seperti Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) enggan bergabung dengan koalisi.

"Kecuali partai-partai itu 'dibeli suaranya' dengan model politik transaksional seperti yang dilakukan pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 lalu," ucap Umam.

Baca juga: Temui Airlangga Hartarto, AHY: Kami Ingin Terus Membangun Silaturahmi

Umam menekankan, perihal nama capres akan menjadi problem koalisi Golkar-Demokrat seandainya nama-nama tokoh lain tak dipertimbangkan.

Jika upaya mengusung Ganjar tak memungkinkan karena berpotensi menciptakan resistensi politik dari PDI Perjuangan, menurut Umam, pasangan Anies-AHY bisa menjadi alternatif.

Sebab, menurut survei berbagai lembaga, kedua sosok tersebut memiliki bekal elektabilitas cukup sebagai capres dan cawapres.

Jika basis koalisi Golkar-Demokrat menguat, lanjut Umam, tidak menutup kemungkinan Nasdem, PAN, PPP, bahkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut dalam gerbong koalisi.

"Maka Golkar bisa ikut menjadi jangkar sekaligus motor utama pengusung skema capres-cawapres potensial ke depannya, agar memastikan Golkar tetap berada di pihak yang memiliki kemungkinan besar untuk memenangkan pertarungan," kata dia.

Lebih lanjut, Umam berpandangan, peluang koalisi Golkar dan Demokrat terbuka lebar.

Apalagi, keduanya merupakan partai nasionalis-tengah yang cenderung tidak terjebak di antara dua arus mainstream kiri (PDI-P) dan mainstream kanan (PKS dan Gerindra) sebagaimana tercermin dalam Pilpres 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017, dan Pilpres 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com