JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara soal anak usia tujuh tahun di Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung untuk mengetahui faktor risiko dari kasus tersebut.
"Sudah ada koordinasi dan saat ini masih menunggu beberapa pemeriksaan," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).
Nadia juga mengatakan, hingga saat ini, total ada empat kasus dugaan penularan hepatitis akut.
Baca juga: Diduga Hepatitis Akut, Seorang Anak di Tulungagung Meninggal, Pasien Sempat Dirawat Intensif
Ia mengatakan, laporan dari beberapa daerah mengidentifikasi terjadinya sindrom kuning pada pasien.
"Belum ada tambahan (suspek) karena masih dalam pmeriksaan dan verifikasi dari dinkes kabupaten kota, karena kan laporannya berupa sindrom kuning," ujarnya.
Dikutip dari Tribunnews, pasien anak di Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia diduga akibat hepatitis akut.
Pasien tersebut sempat bertahan selama empat hari dirawat di RSUD dr Iskak Tulungagung sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pasien berjenis kelamin perempuan ini berusia tujuh tahun asal Kecamatan Kedungwaru.
"Pasien meninggal dunia pada hari Jumat (6/5/2022) petang kemarin," terang Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr Kasil Rokhmat.
Baca juga: Bayi di Surabaya Dirawat karena Hepatitis, RSUD Soetomo Minta Publik Tunggu Pernyataan Kemenkes
Lanjut dr Kasil, pasien ini terkonfirmasi hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.
Pengertian terkonfirmasi karena sesuai kriteria yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yaitu mengalami penyakit kuning akut, berusia di bawah 10 tahun dan tidak diketahui penyebabnya.
"Bukan karena virus hepatitis yang selama ini dikenali. Bukan juga karena bakteri, amuba, dan jamur," ungkap dr Kasil.
Dinkes Kabupaten Tulungagung menindaklanjuti kejadian ini dengan penyelidikan epidemiologi.
Baca juga: Epidemiolog Imbau Warga Waspada dan Tak Panik soal Hepatitis Akut
Selain itu, sampel darah, urine, dan feses korban juga dikirim ke Kementerian Kesehatan RI.
Dinkes juga melakukan pemeriksaan fungsi hati kepada anak-anak di lingkungan korban.
"Sejauh ini tidak ada anak-anak yang mengalami gejala yang sama. Tidak ditemukan apa pun," tutur dr Kasil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.