Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan SIA Nilai Megawati Layak Dapat Gelar Profesor Kehormatan

Kompas.com - 09/05/2022, 08:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri akan menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA) Korea Selatan.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto, kontribusi dan komitmen kemanusiaan yang dimiliki Megawati dalam perjuangan mendamaikan konflik Korea Selatan dan Korea Utara menjadi alasan pemberian gelar tersebut.

"Dan SIA, sebelum memberikan gelar profesor kehormatan itu, juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).

Baca juga: Megawati Akan Terima Gelar Profesor Kehormatan Kedua Kalinya, Kini dari Seoul Institute of The Arts

Tak hanya komitmen kemanusiaan mendamaikan konflik di semenanjung Korea, kata Hasto, Megawati juga dinilai menaruh perhatian besar pada beberapa hal.

Perhatian Mega disebut begitu besar pada demokrasi, lingkungan, dan kebudayaan.

Lagi-lagi, alasan itu membuat pihak SIA menilai Megawati layak diberikan gelar profesor kehormatan.

Pemberian gelar profesor dari SIA ini dinilai penting di tengah ketegangan hubungan Korea Selatan dan Utara saat ini.

Utamanya, menurut Hasto, setelah Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal balistik.

"Sebab, Ibu Mega yang konsisten dalam membangun dan mewujudkan perdamaian di Korea, diharapkan dengan kepemimpinan Ibu Mega yang diterima kedua belah pihak, dalam membantu proses dialog bagi masa depan peninsula itu," ucap dia.

"Dan di sinilah pemberian profesor kehormatan diberikan kepada ibu Megawati dari Seoul Institute of the Arts. Karena memang pendekatan kebudayaan itu suatu hal yang sangat penting," kata Hasto.

Baca juga: Megawati Akan Terima Gelar Profesor Kehormatan dari SIA Korsel

Sebelumnya diberitakan, Megawati dijadwalkan menerima gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts pada Rabu mendatang.

Sebelum menerima gelar tersebut, Megawati rencananya menghadiri upacara pelantikan presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk Yeol pada Selasa.

Megawati tiba di Seoul sejak Minggu. Ia didampingi sejumlah jajaran partai serta staf pribadinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com