Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Juneman Abraham
Psikologi Sosial & Lecturer

Menekuni psikologi korupsi, psikoinformatika, dan psikologi kebijakan publik | Psikolog sosial Universitas Bina Nusantara | Lecturer Specialist-S3, Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora, BINUS University | Ketua Kompartemen Riset & Publikasi, Himpunan Psikologi Indonesia

Organisasi Profesi yang Tunggal Sekaligus Jamak

Kompas.com - 09/05/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebuah organisasi adhokrasi – misalnya, Dewan Riset Nasional (DRN) - secara organik akan bubar, atau dibubarkan, (1) jika misinya telah tercapai, atau (2) jika telah ada lembaga birokrasi yang menangani fungsi lembaga adhokrasi itu (misalnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN), atau (3) jika mulai menjadi kompetitor organisasi birokrasi.

Dalam konteks organisasi profesi di tingkat nasional, apakah eksistensi organisasi adhokrasi mendesak?

Adhokrasi berimplikasi bahwa organisasi profesi pada tingkat nasional tidak tunggal, melainkan jamak.

Dapat saja adhokrasi benar-benar mendesak - atau juga dicitrakan urgen, jika dapat ditunjukkan bahwa ada masalah-masalah pada tingkat nasional yang membutuhkan pendekatan organisasi keprofesian yang bersifat sangat unik, dinamis, inovatif, bahkan eksperimentatif, melampaui sekat-sekat spesialisasi keahlian.

Ambil contoh, dalam disiplin psikologi, setelah Perang Dunia Pertama, sebagian anggota American Psychological Association (APA) yang memandang identitas dirinya lebih sebagai akademisi psikologi (atau psikolog akademik) daripada psikolog profesi melihat bahwa kebutuhan nasional akan pengembangan psikologi sebagai sains mengalami hambatan karena birokrasi APA tampak semakin mengedepankan orientasi praktik profesi dan meninggalkan kiblat keilmuan.

Mereka membentuk Assembly of Scientific and Applied Psychologists (ASAP) - sebagai sub-organisasi adhokrasi dari APA - namun akhirnya memisahkan diri dari APA dan membentuk American Psychological Society (APS).

Nama ini dianggap tidak unik dan mengesankan sebagai duplikat dari APA, sehingga APS mengubah nama menjadi Association for Psychological Science, dan mengembangkan birokrasinya sendiri.

Anomi pun muncul. Dengan adanya dua organisasi profesi psikologi (APS dan APA), psikologi ilmiah (scientific psychology) seolah terpilah dari psikologi profesi (professional psychology) dan tidak memiliki payung norma secara administrasi publik.

Di sinilah titik kritis dari adhokrasi. Ketika adhokrasi kehilangan rentang kendalinya terhadap rantai proses dan prosedur (dalam contoh di atas: dari keilmuan ke profesi, dan sebaliknya, dari profesi ke keilmuan) yang biasanya terdapat dalam organisasi birokrasi, maka keselamatan publik menjadi taruhannya.

Di sini kita bisa memahami argumen Mahkamah Konstitusi ketika memutuskan Ikatan Dokter Indonesia sebagai organisasi profesi kedokteran tunggal, yaitu bahwa "Jika ada lebih dari satu organisasi profesi kedokteran, justru dikhawatirkan akan membuat keselamatan masyarakat terpecah belah."

"Jamak dalam Tunggal"

Keragaman dan spontanitas diferensiasi internal - dengan terbentuknya sub-sub kelompok minat - merupakan keniscayaan dalam organisasi profesi manapun.

Di sinilah kultur organisasi adhokrasi dapat diakomodasikan dalam organisasi profesi, dan organisasi profesi menjadi "jamak".

Tanpa kultur tersebut, organisasi profesi dewasa ini akan menjadi stagnan, terjebak dalam rutinitas, dan sulit membuat berbagai pembaruan organisasional yang bersifat adaptif bagi pertumbuhan organisasi profesi.

Kendati demikian, organisasi profesi yang "jamak" tidak selalu bermakna harus ada lebih dari satu organisasi profesi yang memiliki birokrasi masing-masing serta saling memisahkan (baca: mengeksklusifkan) diri.

Jika ada banyak organisasi profesi yang birokratis dalam satu disiplin atau bidang ilmu, maka misi adhokrasi - yaitu menyelesaikan problematika kompleks yang membutuhkan derajat tinggi dari kultur egaliter, informal, tak rigid, kreatif, serta lintas-spesialisme - justru tidak akan efektif, malahan terintangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com