JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tiba di Seoul, Korea Selatan, Minggu (8/5/2022).
Kedatangan Megawati di Seoul untuk menghadiri acara pelantikan Presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk Yeol. Megawati diundang langsung oleh Negeri Ginseng tersebut.
Selain itu, Presiden ke-5 RI itu juga dijadwalkan akan menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA).
Baca juga: Profil Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang Belum Tergantikan
"Undangan dari Republik Korea ini merupakan suatu kehormatan. Undangan bersifat khusus oleh Presiden terpilih untuk menghadiri pelantikan," kata Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Minggu.
Hasto mengatakan, kunjungan ke Korea Selatan ini juga untuk pertama kalinya bagi Megawati di masa pandemi.
Menurut dia, kunjungan kali ini juga yang pertama kalinya di mana Megawati naik pesawat keluar negeri selama pandemi.
"Selama pandemi, belum pernah Ibu Mega naik pesawat keluar negeri. Bahkan selama pandemi, Ibu Megawati juga tidak pernah ke Bali," ujar Hasto.
Di Seoul, Megawati akan hadir di pelantikan presiden baru yang dijadwalkan pada Selasa (10/5/2022), pukul 10.30 waktu setempat.
Baca juga: Sekjen Tegaskan Tak Ada Pembahasan Politik Saat Silaturahmi Prabowo dan Megawati
Pada malam harinya, Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu akan hadir di jamuan makan malam yang dibuat khusus oleh Presiden Yoon.
Keesokan harinya, Megawati akan berangkat lagi ke Istana Kepresidenan Korsel untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon.
"Seusai pertemuan itu, Megawati akan langsung berangkat ke Gedung Seoul Institute of the Arts. Sebab di sana, Megawati akan menghadiri upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan," tutur Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan alasan pihak SIA memberikan Mega gelar profesor.
Hal ini karena Megawati dinilai berkontribusi besar dalam perjuangan perdamaian di Semenanjung Korea.
Baca juga: Setelah Bertemu Jokowi, Prabowo Silaturahmi dengan Megawati
Di sisi lain, Megawati juga disebut memiliki perhatian yang besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.
"Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian," jelas Hasto.
Hasto mengatakan, SIA sebelum memberikan gelar profesor kehormatan juga sudah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan.
Sebagai informasi, SIA merupakan institusi pendidikan ternama yang telah berdiri lebih dari 60 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.