“AHY singkatan dari apa?” balas Airlangga menjawab pertanyaan itu.
AHY pun tertawa dan mengatakan bahwa dirinya menjawab pertanyaan itu dengan menyebut namanya.
“Tadi saya jawabnya Agus Harimurti Yudhoyono, tapi ada versi lain, katanya Airlangga Hartarto Yes! AHY juga jadinya,” ungkapnya sembari tertawa.
Koalisi untuk 2024?
Bagaimana pun keduanya menepis bicara isu politik dalam perjumpaan ini, namun baik AHY maupun Airlangga sama-sama sepakat bahwa pintu koalisi kedua pihak terbuka lebar.
"Kita berbicara keluarga inti dan keluarga besar. Keluarga besarnya adalah keluarga besar Partai Golkar dan keluarga besar Partai Demokrat," kata Airlangga.
"Kalau peluang (koalisi) selalu ada, kan berpengalaman juga Partai Golkar mendukung ayahnya beliau (SBY). Jadi sudah ada track record, jadi kerja sama baik," sebut dia.
Sebelumnya, AHY sudah pernah bicara soal potensi terbentuknya poros alternatif pada Pilpres 2024.
Menurutnya, poros itu nantinya akan menghadapi koalisi partai besar yang telah mencukupi ambang batas presidential threshold (PT) 20 persen untuk bisa berkompetisi di Pilpres 2024.
Baca juga: Temui Airlangga Hartarto, AHY: Silaturahmi Tak Selalu Urusan Politik...
"Menurut saya sangat memungkinkan (bangun poros alternatif), karena kita tahu katakanlah tiga partai besar siapa saja yang memungkinkan hanya dengan berdua (partai) bisa jalan (maju di pilpres)," ujar AHY saat ditemui di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/4/2022).
"Tetapi juga ada partai menengah, termasuk Demokrat. Tentu selalu ada kemungkinan jika partai menengah juga saling bertemu dan akhirnya membangun koalisi," ucap dia.
Sebelumnya, AHY juga pernah bertandang ke markas Partai Nasdem dan bertemu dengan Surya Paloh pada Selasa (29/3/2022). Beberapa waktu sebelum menerima kunjungan AHY, Paloh pun pernah melakukan pertemuan serupa dengan Airlangga.
Managing Director Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam, menilai bahwa pertemuan-pertemuan semacam ini menjadi pilar bagi terbangunnya koalisi alternatif di luar poros PDI-P yang mampu mengusung pasangan capres dan cawapresnya sendiri
Koalisi ini juga menjadi alternatif dari poros Gerindra yang diprediksi bakal menggunakan “kaca mata kuda" untuk mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.
Ia menilai, deretan pertemuan ini tak ubahnya upaya “menyamakan frekwensi” sebagai langkah awal penjajakan peluang koalisi.
"Yang terpenting, koalisi itu dibentuk oleh perjumpaan visi, misi, dan chemistry," ujar Umam, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.