JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selama ini tidak mengikuti berbagai polemik terkait pembangunan Kampung Susun Bayam.
Ia menuturkan, lebih fokus mempersiapkan rancangan kampung susun itu.
“Selama ini kami tidak mengikuti perdebatan yang panjang, segala macam gosip kami diam saja, kami siapkan rancangannya,” tutur Anies ditemui di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (7/5/2022).
Ia menuturkan, rancangan pembangunan Kampung Susun Bayam sempat mengalami perubahan.
Baca juga: Resmikan Pembangunan Kampung Susun Bayam JIS, Anies: Kita Menerapkan Prinsip Keadilan
Anies menyebut setelah pandemi Covid-19, rancangan pembangunannya berubah dari hunian biasa menjadi hunian produktif.
“Kalau (rancangan) yang lama itu rumah yang untuk tinggal saja, sekarang (rancangan) hunian produktif,” jelasnya.
Konsekuensi perubahan rancangan itu, lanjut Anies, membuat biaya pembangunan bertambah.
“Tapi itu adalah konsekuensi kita ingin (mereka) tinggal di tempat ini, mensyukuri mereka tinggal di tempat yang bisa produktif,” sebutnya.
Baca juga: Polemik Kampung Susun Bayam, Dijanjikan untuk Warga tapi Malah Akan Ditempati Pekerja JIS
Terakhir Anies menegaskan bahwa pembangunan kampung susun merupakan janjinya pada warga Kampung Bayam yang tergusur karena pembangunan JIS.
Ia memastikan warga yang bermata pencaharian sebagai petani tetap bisa menjalankan profesinya.
“Jadi janji kami kepada mereka ketika nanti dibangun mereka yang selama ini berprofesi sebagai petani tetap bisa berkegiatan pertanian dan itu disiapkan rancanganya, disiapkan lahannya,” imbuh dia.
Baca juga: Kampung Susun Bayam Dibangun Bukan untuk Warga Terdampak JIS, Ketua DPRD: Pembohongan Publik!
Diketahui pembangunan Kampung Susun Bayam sempat menuai polemik karena pekerja JIS disebut akan tinggal di lokasi tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendesak Anies untuk memberi rumah layak huni untuk warga Kampung Bayam.
Prasetio menyebut warga Kampung Bayam tak boleh dibiarkan tinggal di tempat kumuh yang berada di pinggir rel kereta api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.