JAKARTA, KOMPAS.com - Pendapatan para sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta disebut turun hingga 50 persen. Hal itu diungkapkan dua pengemudi, Iswantoro (54) dan Nandang (56).
Iswantoro mengaku selama perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah, dirinya aktif mengantar penumpang bolak balik Tegal-Jakarta.
“Ini pendapatan turun banget semenjak Covid-19, bisa sampai 50 persen sendiri,” ucapnya ditemui Kompas.com, Jumat (6/5/2022).
Baca juga: Arus Balik Lebaran, Penumpang Bus AKAP Diimbau Tak Turun di Luar Terminal
Ia mengira setelah diperbolehkan mudik, penumpang akan memilih bus sebagai salah satu alat transportasi utama.
“Ya nyatanya sepi, saya aja udah dua kali jalan pulang pergi ini cuma bawa 40 dan 34 penumpang. Padahal kapasitas maksimal tempat duduk 60 orang,” tutur dia.
Keluhan yang sama dialami Nandang. Pria yang berdomisili di Kabupaten Bandung itu merasa harus bekerja lebih keras.
“Saya mengantar penumpang dari Jakarta ke Pangandaran, tahun ini rasanya memang para sopir harus kerja keras. Penumpangnya turun kalau dibanding tahun 2019,” sebut dia.
Nandang berharap, momentum Lebaran 2022 dapat kembali menggairahkan penumpang bus.
“Ya karena kami para sopir ini kan dua tahun pandemi banyak yang akhirnya nganggur. Saya saja sempat selama 6 bulan enggak kerja apa-apa. Jadi meski belum ramai sekarang, semoga lah kedepannya penumpang bus bisa pulih lagi,” katanya.
Baca juga: Arus Balik Penumpang Bus AKAP di Terminal Kalideres Masih Sepi
Baik Nandang maupun Iswantoro mengaku tak merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah di rumah.
“Ya kalau ada pilihan inginnya Lebaran di rumah. Tapi kalau kami masih bekerja di hari lebaran itu menunjukan sebenarnya kami belum dapat cukup uang untuk dibawa pulang,” imbuh Iswantoro.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan sejak 25 April hingga 5 Mei 2022 total penumpang angkutan umum mencapai 8 juta orang.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati merinci, penumpang angkutan penyeberangan menjadi yang terbanyak pada mudik tahun ini dengan jumlah 2,37 juta orang.
Jumlah penumpang kedua terbanyak terjadi pada sektor angkutan udara dengan total 1,9 juta penumpang.
Menyusul angkutan bus yang dinaiki oleh 1,6 juta penumpang. Sektor kereta api berada di peringkat keempat dengan 1,3 juta penumpang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.