Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Peluang Koalisi untuk Calonkan AHY, Demokrat: Capres Butuh "Tiket", Tak Cukup Elektabilitas

Kompas.com - 06/05/2022, 08:20 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, para kader menginginkan agar ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Namun, menurut Herzaky, AHY justru menilai saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan calon presiden dari Partai Demokrat.

Herzaky mengatakan, penentuan calon presiden dari Demokrat akan bergantung pada dua faktor yakni tiket untuk mencalonkan presiden serta momentum.

"Untuk mendapatkan tiket berlaga di Pilpres 2024, kita harus membangun koalisi. Kalau punya elektabilitas tinggi, tapi tidak punya tiket, tidak akan berarti apa-apa," katadalam keterangan tertulis, Jumat (6/5/2022).

Baca juga: Profil Ketua Umum Partai Demokrat: dari Subur Budhisantoso hingga AHY

Ia menyatakan, partainya akan membangun koalisi yang memperjuangkan rakyat.

"Koalisi yang sedang dibangun Partai Demokrat adalah koalisi yang memiliki visi dan program atau platform untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat. Kesepahaman mengenai inilah yang menjadi dasar dalam bangunan koalisi kami untuk Pilpres 2024," katanya.

Ia menuturkan, AHY meyakini apabila koalisi tersebut berjuang untuk rakyat, maka kemenangan bakal dicapai.

"Kalau koalisi tidak berbicara tentang rakyat, hanya menginginkan kekuasaan dan bagi-bagi kekuasan, maka tentu rakyat tidak bisa menerima dengan baik dan tak akan memberikan kemenangan dalam kontestasi pimpinan nasional," ujar dia.

Baca juga: Elektabilitas Anies-AHY Saingi Prabowo-Puan, Demokrat Anggap Dinamika Jelang 2024 Masih Dinamis

Herzaky mengatakan, Demokrat terus berupaya membangun koalisi dengan membuka komunikasi politik secara aktif dengan semua pimpinan partai politik tanpa terkecuali.

Namun, ia mengingatkan, membentuk koalisi partai politik yang berjuang untuk rakyat membutuhkan waktu dan upaya serius dalam membangun kesepahaman bersama.

Ia menyebutkan, saat ini Demokrat masih menjajaki semua kemungkinan dan situasinya pun masih sangat dinamis.

Baca juga: SBY Disebut Bisa Maju Pilpres Lagi, Politisi Demokrat: SBY Taat Asas, Tak Mungkin Tertarik

"Pada waktunya, akan kita umumkan jika memang sudah semakin mengerucut dan final. Bisa di awal 2023, bisa jelang pendaftaran capres di September 2023, dan bisa juga lebih awal," kata Herzaky.

Sementara, momentum berarti penentuan dan pengumuman nama calon presiden harus pada waktu yang tepat karena sosok yang saat ini memiliki elektabilitas tinggi belum tentu bertahan hingga satu tahun ke depan.

"Survei salah satu tolok ukur, tapi gambaran sementara, potret saat ini. Bukan suatu kepastian. Masih harus terus kita dalami dan cermati perkembangan ke depannya," ujar Herzaky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com