"Jadi kasus yang kita sudah temukan ini baru dugaan kuat bahwa ini Hepatitis yang berat yang tadi dikatakan menimpa banyak negara," ungkap Hanifah.
Hanifah selaku Lead Scientist untuk kasus Hepatitis Akut juga membantah adanya kaitan antara vaksinasi Covid-19 dengan penyakit Hepatitis Akut pada anak yang belum diketahui penyebabnya.
“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin Covid-19 itu tidak benar. Karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi Covid-19,” kata Hanifah.
Ia pun menyampaikan yang terjadi adalah kondisi koinsiden (bersamaan).
Hanifah juga mengatakan, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan dan pengendalian infeksi Hepatitis Akut pada anak, pemerintah telah menerapkan beberapa hal.
Baca juga: Waspadai Hepatitis Akut, 114 Orang di Jatim Suspect Jaundice Akut, Ini Imbauan Dinkes
Di antaranya dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Selain itu, Kemenkes telah menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran UI sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen.
"Pemerintah juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Selain itu juga diharapkan adanya rumah sakit rujukan di setiap kabupaten," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.