Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Para Pejuang Rindu, Hati-hati di Jalan

Kompas.com - 04/05/2022, 13:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penduduk Benua Australia pada 2022 berjumlah 25.499.884 jiwa (sumber : oriflameid.com)

Butuh kesabaran dan ekstra waktu untuk menjalani “prosesi” dan “ritual” mudik dari tempat perantauan ke kampung halaman.

Hanya saja “kesabaran” para pejuang rindu kerap “dimanfaatkan” maskapai, pengusaha bus dan jasa transportasi untuk menaikkan tarif tiket yang “ugal-ugalan”.

Keluhan Gubernur Aceh Nova Iriansyah soal mahalnya harga tiket pesawat terbang dari dan ke Banda Aceh hingga tembus Rp 9,6 juta untuk penerbangan Jakarta – Banda Aceh adalah sungguh wajar.

Harga tiket normal untuk penerbangan Jakarta – Banda Aceh biasanya Rp 2,6 juta.

Tidak salah jika Gubernur Nova melayangkan protes ke berbagai maskapai bahkan menyurati Presiden Joko Widodo (Kompas.com, 28/04/2022).

Usai dua tahun perekonomian warga babak belur dihajar pageblug, untuk mudik tahun ini memang cukup berat.

Tingkat pendapatan masyarakat masih kembang kempis. Istilahnya: “salary not up-up”. Yang berusaha di sektor swasta, sedang menata diri karena usaha mulai bangkit.

Yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) masih ke sana ke mari mencari lowongan pekerjaan.

Sementara kestabilan pendapatan hanya ditangguk oleh pegawai negeri sipil, walau mereka pun kerap mengeluh dengan keterbatasan perjalanan dinas dan minim mendapat cipratan “proyek” karena refocusing anggaran kementerian dan lembaga negara.

Mudik sebuah kemewahan bagi pejuang rindu

Bagi sebagian kalangan, urusan menempuh mudik dengan bersusah payah serta simpanan uang habis untuk berbagi di kampung kerap dianggap tidak masuk akal atau unlogic.

Bukankah mengucapkan rindu lewat whatsapp atau mengirim lewat transfer kini semudah menggerakkan jari saja? Kenapa harus bersusah payah dan berisiko?

Tersebutlah Alifatul Rohmah (27) seorang pemudik dari Banjarmasin. Untuk sampai ke kampung halamanya di Bangkalan, Madura, pekerja di sebuah rumah makan di ibu kota Kalimantan Selatan itu rela selama 24 jam menempuh perjalanan dengan kapal laut agar tiba di Surabaya.

Dari Surabaya, dia masih harus menghabiskan 3 jam perjalanan lagi melintas Jembatan Suramadu (Kompas.com, 01/05/2022).

Alifatul harus pulang karena selama dua tahun tidak bisa mudik karena wabah corona tengah mengganas.

Dia rindu dengan surganya, dengan sosok ibunya. Bagi Alifatul, ibu adalah manusia yang terkeramat sedunia.

“Ibarat cas baterai, sekarang saya mudik untuk ngecas baterai. Saya jelas akan bertemu dengan surga. Surga itu betul-betul berada di kaki ibu,” ungkap Alifatul.

Selain kangen dengan emaknya, Alifatul begitu merindu dengan olahan kerupuk udang sangrai khas Kwanyar, Bangkalan masakan ibunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com