Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Minta Tenaga Kesehatan dan Orangtua Waspadai Gejala Hepatitis Akut

Kompas.com - 03/05/2022, 15:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi meminta seluruh tenaga kesehatan dan orangtua mewaspadai gejala hepatitis akut, terlebih pada masa mudik Lebaran saat ini.

Hal ini terkait adanya surat edaran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan nomor surat HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) pada 27 April 2022.

"Agar seluruh organisasi profesi medis di bawah IDI, seluruh dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai jenis fasilitas kesehatan tingkat pertama yakni puskesmas, posyandu, klinik praktik mandiri, serta dokter praktik perorangan juga mewaspadai setiap gejala Hepatitis akut pada anak dan dewasa," ujar Adib, dilansir dari siaran pers PB IDI, Selasa (3/5/2022).

Baca juga: 3 Anak Diduga Meninggal akibat Hepatitis Akut Misterius, Apa Gejalanya?

Adib menjelaskan, hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya ini memiliki gejala antara lain perubahan warna urine (gelap) dan/atau feses (pucat), kuning, gatal, nyeri sendi, atau pegal-pegal.

Kemudian demam tinggi, mual, muntah, atau nyeri perut, lesu, dan atau hilang nafsu makan, diare, serta kejang, dan ditandai dengan Serum Aspartate transaminase (AST) / SGOT atau Alanine transaminase (ALT) / SGPT lebih dari 500 U/L.

"Saat ini, Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini telah secara resmi dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia WHO," ungkap Adib.

Dia menambahkan, sejak resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan kasus ini terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan di 12 negara.

Sementara itu, Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah WHO menyatakan KLB pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April 2022. Kasus tersebut belum diketahui penyebabnya.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Serang Anak, Ini Gejala yang Mesti Diwaspadai

Kewaspadaan meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta meninggal dunia terkait dugaan hepatitis akut.

Adapun kejadian ini berlangsung dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kemenkes sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Baca juga: Kemenkes Minta Semua Pihak Mewaspadai Penyebaran Hepatitis Akut Pada Anak

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.

“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com