Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Penentuan Idul Fitri 1443 Hijriyah Jika Hilal Tak Terlihat?

Kompas.com - 01/05/2022, 13:50 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Umat Islam di Indonesia hari ini, Minggu (1/5/2022), tengah menantikan pengumuman pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) terkait penetapan akhir Ramadhan atau Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Kemenag menyatakan sidang isbat untuk menentukan awal 1 Syawal 1443 Hijriah akan dilakukan melalui mekanisme sidang isbat. Sidang bakal digelar pada pukul 19.15 WIB dengan mengundang perwakilan dari sejumlah organisasi massa Islam dan beberapa perwakilan negara sahabat.

Kemenag, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari beberapa hari lalu sudah membuat perkiraan tentang hilal sebagai tanda untuk mengambil keputusan tentang akhir Ramadhan dan beralih kepada 1 Syawal 1443 H.

Baca juga: Jemaah Aolia Gunungkidul Laksanakan Shalat Idul Fitri Hari Ini

Hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenam Matahari. Dalam agama Islam, hilal atau bulan sabit tertipis dijadikan sebagai penentu perbedaan waktu dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Seperti penentuan awal Ramadhan, Kemenag juga akan menggunakan pendekatan buat memutuskan akhir Ramadhan dengan pendekatan hisab dan rukyatul hilal.

Pendekatan hisab adalah cara memperkirakan posisi bulan dan matahari terhadap bumi dengan proses perhitungan astronomis. Sedangkan, pendekatan rukyat adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.

Periode Ramadhan 1443 Hijriah di tahun 2022 Masehi ini, ditetapkan pemerintah jatuh pada tanggal 3 April 2022, dikarenakan ketinggian atau ketampakan hilal yang terlalu rendah dan tidak mungkin terlihat.

Baca juga: Umat Islam Pengikut Aboge di Banyumas Rayakan Idul Fitri Rabu 4 Mei

Sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan tahun ini mulai 2 April 2022, dan 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022. Mereka tidak melakukan pengamatan karena memilih memutuskan awal dan akhir Ramadhan hanya menggunakan metode hisab.

Pakar astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, ada kemungkinan hari raya Idul Fitri 2022 jatuh pada Selasa, 3 Mei 2022.

Sebab menurut dia, Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat. Maka dari itu, hilal secara astronomi sulit dirukyat. Terlebih lagi, potensi mendung dan hujan yang mungkin terjadi di lokasi rukyat.

"Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat," ujar Thomas seperti dilansir Antara.

Thomas mengatakan, apabila pada 1 Mei 2022 hilal tidak terlihat, maka pengamat rukyat akan mengusulkan istikmal dalam sidang isbat.

Istikmal merupakan upaya menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari. Jika dilakukan istikmal, maka hari raya Idul Fitri akan jatuh pada 3 Mei 2022.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Idul Fitri 2022 Jatuh pada Senin 2 Mei

Akan tetapi, Thomas memperkirakan Idul Fitri akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Menurut dia, posisi Bulan di Indonesia pada 29 Ramadhan 1443 Hijriah yang jatuh pada 1 Mei 2022 telah memenuhi batas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura), yakni tingginya sudah di atas 3 derajat dan elongasi sekitar 6,4 derajat.

Maka dari itu, ada kemungkinan umat Islam di Indonesia akan melaksanakan Lebaran atau hari raya Idul Fitri pada 2 Mei 2022.

"Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas.

Secara terpisah, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan, dari data yang dihimpun menunjukkan kemungkinan hilal akan terlihat pada 1 Mei 2022. Jika hal itu terjadi, maka hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Baca juga: Warga Gaza Sambut Idul Fitri di Tengah Kondisi Sulit

"Dengan memperhatikan waktu konjungsi (ijtimak) dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia," ungkap Rahmat, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, 23 April 2022 lalu.

Sementara Matahari pada hari itu akan terbenam paling lama pada 18.35 WIB di Sabang, Aceh.

Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal yang menjadi penentu 1 Syawal 1443 Hijriah akan ditentukan setelah matahari terbenam pada 1 Mei 2022.

Kendati demikian, Rahmat menambahkan, kemunculan hilal pada 1 Mei 2022 bergantung pada cuaca di setiap lokasi pengamatan.

(Penulis : Alinda Hardiantoro | Editor : Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com