Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Prediksi Hilal Jelang Sidang Isbat Tentukan 1 Syawal 1443 H

Kompas.com - 01/05/2022, 11:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk pada Minggu (1/5/2022) pukul 19.15 WIB menentukan akhir Ramadhan atau Lebaran atau Idul Fitri 1443 Hijriah.

Kemenag, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dari beberapa hari lalu sudah membuat perkiraan tentang hilal sebagai tanda untuk mengambil keputusan tentang akhir Ramadhan dan beralih kepada 1 Syawal 1443 H.

Hilal adalah bulan sabit tertipis yang berkedudukan rendah di atas cakrawala langit barat, dan sudah diamati tepat selepas terbenam Matahari. Dalam agama Islam, hilal atau bulan sabit tertipis dijadikan sebagai penentu perbedaan waktu dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Seperti penentuan awal Ramadhan, Kemenag juga akan menggunakan pendekatan buat memutuskan akhir Ramadhan dengan pendekatan hisab dan rukyatul hilal.

Baca juga: Kemenag Akan Gelar Rukyatul Hilal di 99 Lokasi untuk Tentukan Awal Syawal, Ini Daftarnya

Pendekatan hisab adalah cara memperkirakan posisi bulan dan matahari terhadap bumi dengan proses perhitungan astronomis. Sedangkan, pendekatan rukyat adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.

Periode Ramadhan 1443 Hijriah di tahun 2022 Masehi ini, ditetapkan pemerintah jatuh pada tanggal 3 April 2022, dikarenakan ketinggian atau ketampakan hilal yang terlalu rendah dan tidak mungkin terlihat.

Sedangkan Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan tahun ini mulai 2 April 2022, dan 1 Syawal 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022. Mereka tidak melakukan pengamatan karena memilih memutuskan awal dan akhir Ramadhan hanya menggunakan metode hisab.

Berikut ini rangkuman tentang prediksi hilal untuk penentuan Idul Fitri atau Lebaran 1443 Hijriyah dari sejumlah lembaga dan kementerian agama:

BRIN

Menurut ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin, lebaran 2022 atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Thomas mengatakan, posisi Bulan di Indonesia pada 29 Ramadhan 1443 Hijriah yang jatuh pada 1 Mei 2022 telah memenuhi batas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura), yakni tingginya sudah di atas 3 derajat dan elongasi sekitar 6,4 derajat.

Maka dari itu, ada kemungkinan umat Islam di Indonesia akan melaksanakan Lebaran atau hari raya Idul Fitri pada 2 Mei 2022.

"Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Hilal Lebaran 2022 Terlihat pada 1 Mei, Kapan Perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah?

Kendati demikian, Thomas menambahkan masih ada kemungkinan hari raya Idul Fitri 2022 jatuh pada Selasa, 3 Mei 2022. Sebab, Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat yang secara astronomi sulit dirukyat. Terlebih lagi, potensi mendung dan hujan yang mungkin terjadi di lokasi rukyat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT,
Reginaldus S.S. Serang menggunakan teropong untuk memantau Hilal penetapan awal Ramadhan 2022  di Kantor BMKG Kupang, NTT, Jumat (1/4/2022). Kanwil Kemenag NTT melaporkan bahwa Hilal tidak terpantau karena cuaca yang cerah berawan.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Reginaldus S.S. Serang menggunakan teropong untuk memantau Hilal penetapan awal Ramadhan 2022 di Kantor BMKG Kupang, NTT, Jumat (1/4/2022). Kanwil Kemenag NTT melaporkan bahwa Hilal tidak terpantau karena cuaca yang cerah berawan.

"Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat," ujar Thomas. Apabila, pada 1 Mei 2022 hilal tidak terlihat, maka pengamat rukyat akan mengusulkan istikmal dalam sidang isbat.

Istikmal merupakan upaya menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari. Jika dilakukan istikmal, maka hari raya Idul Fitri akan jatuh pada 3 Mei 2022.

BMKG

BMKG memprediksi hilal akan terlihat dalam pengamatan rukyat pada Minggu, 1 Mei 2022.

Menurut Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, dari data yang dihimpun menunjukkan adanya kemungkinan bahwa hilal akan terlihat pada 1 Mei 2022, dan lebaran 2022 atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada, Senin, 2 Mei 2022.

"Dengan memperhatikan waktu konjungsi (ijtimak) dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia," ungkap Rahmat, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, 23 April 2022 lalu.

Tim gabungan Kemenag Lhokseumawe dan Mahasiswa Ilmu Falak Astronomi Islam memantau hilal bulan sabit muda pertama melalui teleskop di lokasi pemantauan Nasional Rukyatul Hilal Bukit Blang Tiron, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia, enam titik diantaranya di Aceh tersebut tidak terlihat hilal, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada 3 April 2022.ANTARA FOTO/RAHMAD Tim gabungan Kemenag Lhokseumawe dan Mahasiswa Ilmu Falak Astronomi Islam memantau hilal bulan sabit muda pertama melalui teleskop di lokasi pemantauan Nasional Rukyatul Hilal Bukit Blang Tiron, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia, enam titik diantaranya di Aceh tersebut tidak terlihat hilal, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada 3 April 2022.

Sementara Matahari pada hari itu akan terbenam paling lama pada 18.35 WIB di Sabang, Aceh.

Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal yang menjadi penentu 1 Syawal 1443 Hijriah akan ditentukan setelah matahari terbenam pada 1 Mei 2022.

Kendati demikian, Rahmat menambahkan, kemunculan hilal pada 1 Mei 2022 bergantung pada cuaca di setiap lokasi pengamatan.

Kementerian Agama

Kementerian Agama menilai secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat 1 Syawal 1443 H pada Minggu 1 Mei 2022 sudah bisa terlihat.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatan, posisi hilal pada sidang isbat sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).

Tim gabungan Kemenag Lhokseumawe dan Mahasiswa Ilmu Falak Astronomi Islam memantau hilal bulan sabit muda pertama melalui teleskop di lokasi pemantauan Nasional Rukyatul Hilal Bukit Blang Tiron, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia, enam titik diantaranya di Aceh tersebut tidak terlihat hilal, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada 3 April 2022.ANTARA FOTO/RAHMAD Tim gabungan Kemenag Lhokseumawe dan Mahasiswa Ilmu Falak Astronomi Islam memantau hilal bulan sabit muda pertama melalui teleskop di lokasi pemantauan Nasional Rukyatul Hilal Bukit Blang Tiron, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia, enam titik diantaranya di Aceh tersebut tidak terlihat hilal, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada 3 April 2022.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ucap Kamaruddin.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Kamaruddin menambahkan, pemerintah akan menyelenggarakan sidang isbat, dengan menggunakan metode hisab dan rukyat, di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelas Kamaruddin.

(Penulis : Mutia Fauzia, Alinda Hardiantoro | Editor : Dani Prabowo, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com