Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Kemacetan Kendaraan Menuju Pelabuhan Merak Sempat Mencapai 6 Km

Kompas.com - 29/04/2022, 19:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kemacetan kendaraan menuju kawasan Pelabuhan Merak, Banten, sempat mencapai 6 kilometer.

“Dari pemantauan sampai siang tadi memang khususnya di wilayah Merak di pagi hari tadi sempat terjadi kemacetan kurang lebih 6 kilometer di jalan tol yang akan masuk ke wilayah Merak,” kata Sigit kepada wartawan, Jumat (29/4/2022).

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan. Salah satunya adalah dengan menggeser angkutan logistik ke pelabuhan lain.

Baca juga: Wakapolri Ungkap Penyebab Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak

Selain itu, pengaturan waktu bongkar muat barang juga dipercepat.

“Yang tadinya 1 jam, dipercepat jadi 45 menit,” ujar Sigit.

Tidak hanya itu, kapal dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung hanya mengangkut penumpang. Selanjutnya, kapal yang tiba di Pelabuhan Bakauheni langsung kembali ke Pelabuhan Merak tanpa mengangkut penumpang.

Baca juga: Pelabuhan Merak Macet 8 Jam, Pemudik Sampai Terlewat Jadwal Kapal, padahal Sudah Beli Tiket Jauh-jauh Hari

Menurut Sigit, kepadatan dan kemacetan di wilayah Pelabuhan Merak perlahan sudah mulai berkurang.

“Sehingga kepadatan di (Pelabuhan) Merak khsusunya dari dermaga 1 sampai 7 yang sudah dipadati masyarakat segera bisa cair dengan pengaturan rekayasa waktu, termasuk juga pembagian dermaga-dermaga tersebut,” imbuhnya.

Dikutip dari Kompas.id, arus kendaraan menuju Pelabuhan Merak macet hingga sekitar 6 kilometer pada Kamis (28/4/2022). Kemacetan bermula dari Jalan Tol Tangerang-Merak Km 96 atau 2 kilometer sebelum Gerbang Tol Merak di Km 98.

Salah satu pemudik, Cecep (45), warga Cikupa, Tangerang, tidak menyangka kemacetan di Pelabuhan Merak akan sangat panjang dan lama.

"Sudah dengar infonya mulai ramai dari media, tetapi enggak menyangka juga bakal kayak begini. Padahal, pilih mudik sekarang biar enggak terjebak macet lebih parah. Ini kalau pulang deket-deket Hari Raya bisa lebih lama lagi, mungkin,” kata Cecep seperti dikutip Kompas.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com