Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Serangan-serangan" Puan Maharani dan Kekhawatiran Menuju Pilpres 2024

Kompas.com - 29/04/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 masih cukup jauh. Namun, panggung politik tanah air sudah gaduh.

Elite-elite politik mulai gemar cari perhatian. Tak hanya terjun ke lapangan, lewat baliho-baliho hingga kanal-kanal media sosial, para tokoh mulai kerap menyapa rakyat.

Hawa persaingan menuju arena Pilpres pun kian menghangat. Aksi sindir dan sentil mulai banyak dimainkan.

Baca juga: Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024, Megawati: Itu Permainan Politik

Sebutlah Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Perjuangan (DPP PDI-P) Puan Maharani. Beberapa kali Puan melempar "serangan" ke lawan politiknya.

Tak diketahui pasti figur yang dituju Puan. Namun, sentilan-sentilannya memunculkan beragam spekulasi.

"Serangan-serangan"

Terbaru, Puan menyindir sosok yang gemar tampil di media sosial tetapi tidak bisa bekerja di lapangan.

Tanpa menyebut sosok yang dimaksud, Puan menyebut figur itu tampak menyenangkan di media dan layar kaca, tetapi sebenarnya tak bisa membuat rakyat senamg.

“Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (yasudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Survei SMRC Maret 2022: Pemilih PDI-P Cenderung Pilih Ganjar Ketimbang Puan

Puan meminta para kader PDI-P memilih sosok pemimpin yang benar-benar memperjuangkan rakyat.

Dia mewanti-wanti, jangan sampai kelak asal pilih calon pemimpin, apalagi hanya karena sosok tersebut kerap tampil di media.

“Jangan kita asal pilih karena cuma kelihatan di panggung media, tv, dan medsos. Pilih orang pernah memperjuangkan kita dan bersama kita dan bergotong-royong kita,” ujar Puan.

Tak hanya sekali Puan menyentil figur ini. Pernyataan serupa pernah Puan sampaikan pada Mei 2021 lalu.

Kala itu, dia mengatakan, sosok pemimpin yang layak menjadi calon presiden ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed,” kata Puan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Puan kepada Kader: Siap Bawa PDI-P Hattrick Menang Pemilu?

Masih di hadapan ribuan kader PDI-P di Wonogiri, Puan juga angkat bicara soal banyaknya soal survei elektabilitas calon presiden. Ia meminta kader partainya tak terpengaruh survei berbagai lembaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com