JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) beranggapan bahwa selama ini proses audit keuangan daerah oleh Badan Pemeriksa Keuangan bukan tanpa celah.
Padahal, ujung dari proses audit ini, banyak kepala daerah berlomba-lomba untuk mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
Sekretaris Jenderal FITRA, Misbah Hasan, menuturkan bahwa proses audit oleh BPK tidak atas seluruh pos anggaran di dalam APBD.
Baca juga: Paradoks Para Kepala Daerah Raih Predikat WTP tetapi Berujung Korupsi
"BPK itu hanya uji petik terhadap program-program kegiatan pemda dengan anggaran yang mungkin signifikan. Itu yang kemudian diperiksa, jadi tidak seluruh program kegiatan diperiksa secara total," kata Misbah saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/4/2022).
"Ini menjadi ruang adanya potensi penyimpangan anggaran pada mata anggaran yang tidak diperiksa BPK," tambahnya.
Di sisi lain, idealnya, BPK memiliki kedaulatan untuk menentukan pos anggaran yang mana saja yang hendak diaudit.
Baca juga: Kasus Bupati Bogor Ade Yasin dan Deretan Kakak Adik yang Korupsi
Biasanya, BPK dapat menemukan dugaan awal terhadap anggaran yang dinilai memiliki potensi penyimpangan dan pemborosan tinggi.
Akan tetapi, harapan ideal ini kadangkala terbentur integritas para pejabat, baik pejabat daerah maupun pejabat di lingkungan BPK itu sendiri.
Penentuan pos anggaran untuk diaudit ini pada gilirannya juga berpeluang menjadi celah untuk transaksi di balik meja.
Baca juga: Bupati Bogor Ade Yasin Diduga Perintahkan Anak Buah Suap Auditor BPK demi Predikat WTP
Dengan transaksi semacam ini, pejabat daerah bisa menentukan bahwa pos anggaran yang akan diaudit merupakan anggaran yang dipastikan "aman", sedangkan pos anggaran yang boros dan menyimpang tidak diaudit.
"Itu kan yang kemudian menjadi ruang transaksional antara pemda dengan BPK, untuk menentukan mana yang diperiksa agar relatif lebih aman, atau untuk mendapatkan opini WTP kemudian memberikan uang/suap terhadap pegawai BPK," kata Misbah.
"Itu bisa jadi poin transaksi, yang diperiksa ini, ini, saja. Kemungkinan itu bisa juga terjadi," lanjutnya.