JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI Juri Ardiantoro menanggapi hasil survei soal kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dilakukan sejumlah lembaga survei.
Menurutnya, hasil survei adalah masukan untuk pemerintah agar dapat meningkatkan kinerja.
"Survei merupakan bagian dari masukan kepada pemerintah untuk introspeksi dan meningkatkan kinerja," ujar Juri dilansir dari siaran pers KSP, Rabu (27/4/2022).
Dia melanjutkan, saat ini pemerintah bekerja keras untuk mengatasi kesulitan masyarakat dengan berbagai skema bantuan sosial.
Baca juga: Survei Charta Politika Ungkap Tingkat Kepercayaan terhadap Presiden di Bawah TNI
Mulai dari bantuan sembako, BLT minyak goreng, Bantuan Subsidi Upah (BSU), hingga Bantuan Presiden (Banpres) untuk UMKM.
Di saat yang sama pemerintah juga membuat kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Juri menegaskan, situasi saat ini memang tidak mudah. Tekanan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas.
"Pemerintah, juga melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan lonjakan kenaikan harga barang-barang. Salah satu yang dilakukan pemerintah dengan mempertahankan subsidi untuk beberapa komoditi," paparnya.
Baca juga: Jokowi, Merosotnya Kepuasan Publik, dan Imbas Polemik Minyak Goreng
Diberitakan sebelumnya, hasil survei lembaga Charta Politika Indonesia menunjukkan, tingkat kepercayaan terhadap Presiden mengalami tren penurunan paling besar dibandingkan lembaga tinggi negara lainnya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan, tingkat kepercayaan pada presiden menurun dari periode Januari hingga April 2022, dari 84,9 persen menjadi 75,8 persen.
"Kecenderungannya terjadi paling besar di lembaga presiden," kata Yunarto dalam tayangan rilis survei Charta Politika yang disiarkan channel Youtube, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Survei Indikator: Kepuasan Publik pada Jokowi 60 Persen, Maruf Hanya 45 Persen
Sementara itu, survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sama-sama turun.
Namun demikian, angka kepuasan publik terhadap Jokowi masih lebih tinggi dibanding Ma'ruf.
"Pak Jokowi masih ada kurang lebih 60 persen yang puas, sementara Pak Kiai Ma'ruf itu total hanya 45,2 persen yang sangat puas dan puas, di bawah 50 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers daring, Selasa (26/4/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.