Ia mengembuskan napas terakhir pada 15 Januari 2017 dalam usia 72 tahun.
Nama Anas Urbaningrum tak asing di kancah politik. Sebelum terjun ke patai, Anas merupakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Ia dilantik Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 24 April 2001 sebagai komisioner KPU periode 2001-2005.
Baca juga: Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Cita-cita Politik Para Loyalis Anas Urbaningrum
Namun, usai penyelenggaraan Pemilu 2004, tepatnya 8 Juni 2005, Anas mengundurkan diri dari KPU. Tak lama ia bergabung dengan Demokrat.
Di internal Demokrat, pria kelahiran 15 Juli 1969 itu langsung dipercaya sebagai ketua bidang politik dan otonomi daerah.
Melalui Pemilu 2009, Anas terpilih menjadi anggota DPR RI. Oleh partainya, dia ditunjuk menjadi ketua Fraksi Demokrat di DPR.
Baca juga: Profil I Gede Pasek Suardika, Sobat Anas Urbaningrum Jadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara
Namun, jabatan sebagai anggota DPR Anas tinggalkan pada 23 Juli 2010 lantaran ia terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat pada 23 Mei 2010.
Belum genap 3 tahun menjabat, Anas terjerat kasus korupsi. Ia pun menyatakan keluar dari Demokrat pada 23 Februari 2013.
Lepas dari Anas, kursi ketua umum Demokrat jatuh ke tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketika itu, SBY masih menjabat sebagai Presiden RI periode kedua.
Sebelum menjadi presiden, SBY lama berkarier di militer. Ia lulus dari Akabri pada 1973.
Adapun karier politik SBY bermula ketika ia dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Gus Dur. Saat itu, 27 Januari 2000, SBY memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer.
Tak lama, Gus Dur menunjuknya untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam).
Memasuki era Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati Soekarnoputri, SBY dipercaya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan. Jabatan itu SBY emban hingga 11 Maret 2004, sebelum akhirnya mundur.
Pada tahun yang sama, SBY mencalonkan diri sebagai presiden dengan didampingi Jusuf Kalla sebagai wakil. Ia berhasil memenangkan Pemilu 2004 dan mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi.
Baca juga: Profil Susilo Bambang Yudhoyono, dari Militer hingga ke Kursi Presiden
SBY berhasil menjadi presiden dua periode dengan memenangkan Pemilu 2009 berpasangan dengan Boediono.