Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Serahkan Uang Tali Kasih Rp 3 Miliar kepada Keluarga 4 Pahlawan Reformasi

Kompas.com - 26/04/2022, 19:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan uang tali kasih senilai total Rp 3 miliar kepada keluarga empat pahlawan Reformasi di Universitas Trisakti, Jakarta, Selasa (26/4/2022).

Airlangga berharap, uang tali kasih tersebut dapat memberdayakan keluarga yang telah ditinggalkan, yakni keluarga almarhum Henriawan Sie, almarhum Hafidin Royan, almarhum Hery Hartanto, dan almarhum Elang Mulya Lesmana.

"Ya harapannya untuk kita kan sedang mendorong usaha kecil dan menengah, dan pemberdayaan. Jadi diharapkan ada pemberdayaan dari pihak keluarga," kata Airlangga, Selasa sore.

Baca juga: Empat Mahasiswa Trisakti Diminta agar Diberi Gelar Pahlawan Reformasi

Bantuan itu diberikan secara simbolis oleh Airlangga kepada perwakilan keluarga dengan menyerahkan papan bertuliskan 'Tali Kasih' dan uang Rp 750.000.000 untuk masing-masing keluarga.

Dalam papan tersebut serta spanduk acara, tertulis bahwa bantuan tersebut berasal dari Kementerian Perindustrian.

Sebelum menyerahkan bantuan tersebut, Airlangga juga sempat mengunjungi Museum Tragedi 12 Mei 1998 dan Tugu yang ada di Kompleks Universitas Trisakti.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Fauzan Raisal Misri mengapresiasi bantuan tersebut karena menurutnya kesejahteraan keluarga pahlawan Rerformasi merupakan salah satu hal yang mesti diprioritaskan.

Namun, Fauzan menegaskan bahwa pihaknya masih memperjuangkan penuntasan kasus Tragedi Trisakti dan gelar Pahlawan Reformasi kepada keluarga korban.

Baca juga: Peran Mahasiswa dalam Peristiwa Reformasi 1998

"Dan juga buat korban-korban pelanggaran HAM lainnya. Kami dari Trisakti karena kami Kampus Reformasi, kami pastikan juga akan bersama dengan teman-teman untuk memperjuangkan itu, memperjuangkan bagaimana penuntasan kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia ini," kata Fauzan.

Seperti diketahui, pada 12 Mei 1998 lalu, terjadi peristiwa mencekam dan berdarah terjadi di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, saat mahasiswa melakukan demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto.

Empat mahasiswa tewas dalam penembakan terhadap peserta demonstrasi yang melakukan aksi damai, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Baca juga: Kilas Balik 22 Tahun Tragedi Semanggi II

Sementara itu, dokumentasi Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tragedi Trisakti menjadi simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru.

Setelah tragedi itu, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar, hingga akhirnya memaksa Presiden Soeharto untuk mundur pada 21 Mei 1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com