JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah rekayasa lalu lintas diterapkan di masa mudik Lebaran 2022. Kebijakan yang diberlakukan antara lain sistem one way dan contraflow.
Rekayasa lalu lintas ini diterapkan demi mencegah terjadinya kemacetan selama arus mudik.
Diprediksi, jumlah pemudik di tahun ini melonjak drastis. Tak heran, sebab pada dua Lebaran sebelumnya yakni 2020 dan 2021 mudik dilarang akibat situasi pandemi virus corona.
Presiden Joko Widodo mengatakan, jumlah pemudik di Lebaran kali ini diperkirakan mencapai 85 juta orang. Dari angka tersebut, 14 juta pemudik diprediksi berasal dari Jabodetabek.
Sementara, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan mencapai 47 persen dari angka total.
Baca juga: Lokasi Ganjil Genap dan One Way Arus Mudik Lebaran 2022
Kebijakan one way dan contraflow pun diharapkan dapat mencegah terjadinya penumpukan kendaraan akibat arus mudik. Lantas, apa yang dimaksud one way dan contraflow?
One way adalah rekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur yang semula dua arah menjadi satu arah. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mencegah kemacetan.
Misalnya, untuk mengurai kepadatan kendaraan yang keluar dari Jakarta diterapkan one way di Tol Cikampek. Artinya, jalan tol yang semula mengarah keluar dan menuju Jakarta dialihkan hanya untuk kendaraan yang keluar Jakarta saja.
Sementara, bagi kendaraan yang menuju Jakarta dapat menggunakan tol lainnya ataupun alternatif jalan non-tol.
Baca juga: Percaya Diri dengan Antibodi Tinggi...
Adapun contraflow secara harafiah berarti melawan arus. Contraflow merupakan sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah laju kendaraan berlawanan dari arah normal.
Berbeda dari one way yang mengalihkan arus kendaraan pada semua lajur jalan, contraflow umunya diterapkan di satu atau dua lajur saja.
Namun, baik one way maupun contraflow sama-sama bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di jalan.
Adapun sistem one way arus mudik Lebaran 2022 akan diberlakukan selama 28-30 April dan 1 Mei 2022. Rekayasa lalu lintas ini diterapkan bersamaan dengan sistem ganjil genap.
Baik sistem one way atau ganjil genap arus mudik akan dimulai dari Tol Cikampek hingga gerbang Tol Kalikangkung di Semarang, Jawa Tengah.
Sementara, sistem ganjil genap dan one way arus balik bakal diterapkan selama 6-8 Mei 2022. Kebijakan ini akan dimulai dari Tol Kalikangkung hingga Tol Cikampek dan gerbang Tol Halim, Jakarta Timur.
Baca juga: Antisipasi Kepadatan Arus Mudik, Korlantas Akan Siapkan Skema Contraflow di Tol Cikampek
Pemerintah memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 28, 29, dan 30 April 2022. Oleh karenanya, meski diterapkan sistem one way dan contraflow, masyarakat diimbau mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.
"Saya mengajak masyarkat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28, 29 dan 30 April 2022," kata Presiden Jokowi dalam keterangan video yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.