Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Hari Raya Idul Fitri 2022 Menurut BMKG sampai Kemenag

Kompas.com - 25/04/2022, 12:08 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lembaga sampai pemerintah melalui Kementerian Agama sudah menyampaikan perkiraan tentang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran pada 1 Syawal 1443 Hijriah.

Pekan ini diperkirakan akan menjadi masa puasa terakhir pada Ramadhan 1443 H.

Lembaga pemerintah seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi akhir Ramadhan dan 1 Syawal 1443 H.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Bokek Pasca-Lebaran

Perkiraan 1 Syawal 1443 Hijriyah juga disampaikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) serta organisasi massa Muhammadiyah.

Perbedaan yang terjadi pada awal puasa Ramadhan membuat masyarakat ingin mengetahui apakah Hari Raya Idul Fitri juga akan berbeda atau tidak. Berikut ini rangkuman pernyataan tentang prediksi Idul Fitri atau Lebaran 1443 Hijriyah dari sejumlah lembaga dan kementerian.

Muhammadiyah

Melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/2022 tentang penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah, pimpinan pusat Muhammadiyah mengumumkan penetapan 1 Syawal 1443 Hijriah atau hari raya Idul Fitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Dalam maklumat tersebut, tertulis bahwa pada Sabtu (30/4/2022) atau 29 Ramadhan 1443 Hijriah, ijtimak jelang Syawal 1443 Hijriah belum terjadi.

"Ijtimak terjadi esok harinya, Ahad Pahing, 30 Ramadan 1443 Hijriah bertepatan dengan 1 Mei 2022 M pukul 03:31:02 WIB," demikian isi dalam maklumat PP Muhammadiyah itu.

"Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M," lanjut bunyi maklumat itu.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Para WNI Mulai Mudik dari Kuala Lumpur

Penetapan 1 Syawal 1443 Hijriah ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman dengan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

PP Muhammadiyah juga menetapkan 1 Ramadhan sehari lebih cepat daripada Pemerintah Indonesia, yakni Sabtu (2/4/2022).

Sedangkan pemerintah melalui sidang isbat menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Minggu (3/4/2022).

BRIN

Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Thomas Djamaluddin memperkirakan lebaran 2022 atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada Senin, 2 Mei 2022.

Dilansir dari Antara, Thomas menjelaskan posisi Bulan di Indonesia pada 29 Ramadhan 1443 Hijriah yang jatuh pada 1 Mei 2022 telah memenuhi batas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura), yakni tingginya sudah di atas 3 derajat dan elongasi sekitar 6,4 derajat.

Maka dari itu, ada kemungkinan umat Islam di Indonesia akan melaksanakan Lebaran atau hari raya Idul Fitri pada 2 Mei 2022.

"Dengan hisab yang dilakukan di Sumatera juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya," ujar Thomas.

Baca juga: Asal-Usul Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran Menurut Pengamat Bahasa

Kendati demikian, Thomas menambahkan masih ada kemungkinan hari raya Idul Fitri 2022 jatuh pada Selasa, 3 Mei 2022.

Sebab, Indonesia berada pada batas kriteria imkan rukyat yang secara astronomi sulit dirukyat. Terlebih lagi, potensi mendung dan hujan yang mungkin terjadi di lokasi rukyat.

"Jadi ada potensi laporan rukyat menyatakan hilal tidak terlihat," ujar Thomas.

Apabila, pada 1 Mei 2022 hilal tidak terlihat, maka pengamat rukyat akan mengusulkan istikmal dalam sidang isbat. Istikmal merupakan upaya menggenapkan Ramadhan menjadi 30 hari.

Jika dilakukan istikmal, maka hari raya Idul Fitri akan jatuh pada 3 Mei 2022.

BMKG

BMKG memprediksi hilal akan terlihat pada pengamatan rukyat 1 Mei 2022.

Menurut Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, dari data yang dihimpun menunjukkan adanya kemungkinan bahwa hilal akan terlihat pada 1 Mei 2022.

Dengan kata lain, lebaran 2022 atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada, Senin 2 Mei 2022.

"Dengan memperhatikan waktu konjungsi (ijtimak) dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022 di wilayah Indonesia," ungkap Rahmat, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).

Tim falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik mengamati posisi hilal menggunakan theodolit dan teropong di Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, Jumat (1/4/2022). Tim falakiyah PCNU Gresik tidak berhasil melihat hilal saat pemantauan rukyatul hilal.ANTARA FOTO/RIZAL HANAFI Tim falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik mengamati posisi hilal menggunakan theodolit dan teropong di Bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, Jumat (1/4/2022). Tim falakiyah PCNU Gresik tidak berhasil melihat hilal saat pemantauan rukyatul hilal.

Pada 1 Mei 2022, diperkirakan Matahari akan terbenam paling awal pukul 17.29 WIT di Merauke, Papua. Sementara Matahari pada hari itu akan terbenam paling lama pada 18.35 WIB di Sabang, Aceh.

Secara astronomis, pelaksanaan rukyat Hilal yang menjadi penentu 1 Syawal 1443 Hijriah akan ditentukan setelah matahari terbenam pada 1 Mei 2022.

Kendati demikian, Rahmat menambahkan, kemunculan hilal pada 1 Mei 2022 bergantung pada cuaca di setiap lokasi pengamatan.

Kementerian Agama

Kementerian Agama menilai secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat 1 Syawal 1443 H mendatang sudah bisa terlihat.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatan, posisi hilal pada sidang isbat yang akan diadakan pada Minggu (1/5/2022) mendatang sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Tim gabungan Kemenag Lhokseumawe dan Mahasiswa Ilmu Falak Astronomi Islam memantau hilal bulan sabit muda pertama melalui teleskop di lokasi pemantauan Nasional Rukyatul Hilal Bukit Blang Tiron, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia, enam titik diantaranya di Aceh tersebut tidak terlihat hilal, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada 3 April 2022.ANTARA FOTO/RAHMAD Tim gabungan Kemenag Lhokseumawe dan Mahasiswa Ilmu Falak Astronomi Islam memantau hilal bulan sabit muda pertama melalui teleskop di lokasi pemantauan Nasional Rukyatul Hilal Bukit Blang Tiron, Lhokseumawe, Aceh, Jumat (1/4/2022). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) di 101 lokasi titik di seluruh Indonesia, enam titik diantaranya di Aceh tersebut tidak terlihat hilal, sehingga awal Ramadhan ditetapkan pada 3 April 2022.

“Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat,” jelas Kamaruddin seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (25/4/2022).

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ucap Kamaruddin.

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Baca juga: H-10 Idul Fitri, Volume Kendaraan Keluar DKI lewat Tol Bandara Soekarno-Hatta Naik 10,81 Persen

Kamaruddin menambahkan, pemerintah akan menyelenggarakan sidang isbat, dengan menggunakan metode hisab dan rukyat, di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," jelas Kamaruddin.

(Penulis : Mutia Fauzia, Alinda Hardiantoro | Editor : Dani Prabowo, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com