JAKARTA, KOMPAS.com - Sehari-hari, Shinta Gasenova bekerja sebagai dokter yang menangani masalah kesehatan di lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak hanya mengurus para pegawai, Shinta juga mengurus masalah kesehatan para tersangka yang ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK.
Shinta harus menghadapi ulah para tahanan dengan beragam tingkah.
Pura-pura sakit hingga curhat
Shinta bercerita, tidak sedikit ia menerima pasien dari Rutan KPK yang berpura-pura sakit dan minta direkomendasikan untuk ke rumah sakit.
Selain itu, tidak sedikit tahanan baru di KPK yang curhat soal kesehatan mentalnya yang turun setelah ditetapkan sebagai tersangka.
"Untuk tantangan yang khusus mungkin yang tidak ada di kantor lain adalah menangani tahanan yang banyak berpura-pura begitu atau mau minta keluar ke rumah sakit padahal belum tentu sakit," ucap Shinta dalam video yang dibagikan KPK, Kamis (21/4/2022).
"Tahanan ada yang curhat juga kadang kan bukan fisiknya saja, tapi juga psikologinya. mereka, terutama kalau baru masuk ke dalam rutan, cerita ketidakterimaan atau kronologi mereka ditangkap," tutur dia.
Lembur saat OTT
Saat KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT), Shinta pun ikut lembur.
Baca juga: Hakim PN Surabaya Itong Isnaini Ditahan di Rutan KPK
Ia bercerita, penyidik KPK kerap memberikan info dadakan untuk meminta Shinta stand by tanpa kejelasan informasi yang spesifik. Bahkan, sering ia harus menunggu sampai pagi.
"Misalkan kita ada mau ada OTT tuh biasanya kita dapat pemberitahuan enggak secara spesifik, kapan dan berapa orang yang akan ditangkap, tapi biasanya kita ada koordinasi dengan para penyidik bahwa nanti kota harus stand by begitu kan, itu bisa sampai malam, sampai pagi, pernah," ucap Shinta.
"Nungguin untuk bisa diperiksa kesehatannya, karena harus dipastikan mereka termasuk sehat begitu," ucap dia.
Terlepas dari berbagai pengalamannya di KPK, Shinta mengaku bangga bisa bekerja menangani kesehatan di lembaga antirasuah itu.
Berperan di KPK