Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cut Nyak Dien dalam Kisah soal Amarah, Sumpah, dan Perang di Bumi Aceh

Kompas.com - 22/04/2022, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kematian sang suami membuat Cut Nyak Dien sangat marah dan bersumpah akan menghancurkan Belanda.

Ya, berangkat dari kisah tragis itu, Cut Nyak Dien akhirnya menjadi pahlawan perang di Tanah Rencong.

Nama Cut Nyak Dien kala itu bahkan ditakuti oleh tentara Belanda karena kobaran semangatnya yang sangat besar dalam memimpin rakyat Aceh melawan penjajah.

Sejarah pun mencatatnya sebagai salah satu pahlawan perempuan Indonesia yang tak pernah gentar.

Kemarahan dan sumpah

Pahlawan perempuan itu lahir di tahun 1848 di sebuah kampung bernama Lam Padang Peukan Bada di wilayah VI Mukim, Aceh Besar.

Dikutip dari situs resmi pemerintah Aceh, Cut Nyak Dien lahir dari keluarga bangsawan yang taat beragama.

Baca juga: Perjalanan Spiritual Kartini Mendalami Makna Al Quran

Tahun 1862, ia dijodohkan dengan Teuku Ibrahim Lamnga, putra dari Teuku Po Amat, seorang Uleebalang Lam Nga ke-13. Saat itu, usia Cut Nyak Dien baru 12 tahun.

Sejarah mencatat suami Cut Nyak Dien sebagai pejuang kemerdekaan. Teuku Ibrahim kerap meninggalkan istri dan buah hatinya untuk melawan Belanda.

Namun, takdir harus memisahkan Cut Nyak Dien dan suaminya. Pada 29 Juni 1878, Teuku Ibrahim wafat ketika bertempur melawan penjajah.

Bukan kepalang Cut Nyak Dien naik pitam atas peristiwa ini. Hal ini menjadi titik balik Cut Nyak Dien untuk ikut berperang melawan Belanda.

Ia bersumpah untuk menghancurkan Belanda, melanjutkan perjuangan suaminya.

Turun ke medan perang

Singkat cerita, Cut Nyak Dien menikah lagi sepeninggalan Teuku Ibrahim. Tahun 1880 ia dipersunting Teuku Umar, seorang tokoh pejuang Aceh.

Mulanya, Cut Nyak Dien menolak menikah dengan Teuku Umar. Namun, karena lelaki itu mengizinkannya turun ke medan perang melawan Belanda, pinangan Teuku Umar diterimanya.

Keduanya tak hanya diikat oleh tali pernikahan, tetapi juga tekad melawan penjajah. Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dien menguatkan barisan para pejuang untuk mengusir Belanda dari bumi Aceh.

Dalam melakukan perlawanan, Teuku Umar menggunakan strategi unik. Dikutip dari gramedia.com, Teuku Umar berpura-pura tunduk pada Belanda demi mendapat pasokan senjata yang kelak bakal dipakai olehnya dan rakyat Aceh melawan kolonial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com