JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) nampak gerah dengan isu penundaan Pemilu 2024 yang belakangan masih bergulir.
Padahal, Presiden Joko Widodo sudah berulang kali menyampaikan sikapnya bahwa pemilu tidak akan ditunda. Jokowi menegaskan, pemilu tetap digelar sesuai jadwal, 14 Februari 2024.
Namun, pasca-pernyataan Jokowi, segelintir elite partai politik masih saja nekat "memainkan" isu ini.
Hal itu pun membuat Ketua Umum PDI-P Megawati gusar dan akhirnya buka suara.
Megawati mengaku heran wacana penundaan Pemilu 2024 masih bergulir meski Presiden Jokowi telah tegas menolaknya. Menurut dia, isu ini tak ubahnya sebagai permainan politik.
"Udah tegas-tegas dikatakan oleh presiden tidak ada penundaan. Kurang apalagi? Tapi itu kan permainan politik," kata Megawati dalam acara Kick Off Pembentukan BRIDA yang ditayangkan secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Megawati: No! Tak Ada Penundaan Pemilu Sama Sekali
Megawati pun menegaskan bahwa dirinya tidak ingin Pemilu 2024 ditunda. Pemilu, kata dia, harus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
"Saya tegas mengatakan sebagai ketua partai. No! Tak ada penundaan (pemilu) sama sekali. Tetap berjalan dengan apa adanya," ujar dia.
Presiden kelima RI itu menyampaikan, pemerintah saat ini harus fokus untuk menangani pemulihan situasi negara yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Survei INSIS: Mayoritas Publik Jabar Tolak Wacana Presiden 3 Periode dan Penundaan Pemilu
Dia khawatir penundaan pemilu bakal mengganggu agenda pemerintah yang lebih besar, yakni menyejahterakan rakyat.
Oleh karenanya, Megawati menekankan, wacana penundaan Pemilu 2024 tak akan terealisasi.
"Kurang apalagi? Maaf kalau saya berbicara seperti ini. Maaf beribu maaf, apalagi bulan puasa. Tapi karena ini hal yang penting bagi siapa? Kita semua," kata dia.
Sebelumnya, pada pertengahan Maret 2022, Megawati pernah memerintahkan kadernya untuk tak ikut bicara soal isu penundaan pemilu. Saat itu, Jokowi belum buka suara.
Megawati menyampaikan, isu penundaam pemilu menjadi wewenangnya sebagai pemimpin tertinggi PDI-P dan Hasto Kristiyanto selaku sekretaris jenderal partai.
"Maka ibu (Megawati) perintahkan kepada kita, para jajaran PDI-P bahwa itu sudahlah soal itu di tangan ibu ketua umum dan sekjen," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P, Bambang Wuryanto di Kompleks Parlemen Senayan, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Senin (21/3/2022).