Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mencoba Memaknai “Pulang” yang Dirindu dan Ditunggu

Kompas.com - 22/04/2022, 03:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh karenanya tumbuh dorongan dalam derajat yang berbeda dari waktu ke waktu untuk kembali dan menghidupkan keberadaan di tempat asal.

Fenomena ini disebut “homecoming tendency”. Tendensi ini akan dilepaskan jika keadaan memungkinkan (Frijda, 2007). Aktivitas pulang kampung menjadi wadah penyaluran yang tepat.

Ketiga, mudik digunakan sebagai sarana untuk “memulihkan” hubungan dengan tempat asal. Tak heran jika mudik diwarnai dengan kunjungan ke tempat-tempat yang berkenaan dengan masa kanak-kanak seseorang.

Sebagian mengasosiasikan rumah sebagai tempat kanak-kanak mereka. Seringkali beberapa kegiatan dilakukan untuk melindungi tempat-tempat kenangan pribadi tersebut.

Keempat, mudik digunakan juga sebagai sarana menjalin keintiman dengan tempat asal. Karena waktu yang tersedia umumnya singkat, pemudik biasa mengulang rutinitas pribadi untuk membangun hubungan jangka panjang yang tahan lama dengan tempat-tempat itu.

Bernostalgia menjadi ungkapan hati yang terdalam.

Kelima, para pemudik yang ingin mempertahankan afiliasinya dengan tempat asal terus berjuang untuk tidak tertinggal.

Mereka mengalami dorongan pribadi untuk berhubungan kembali dengan kampung halaman dan merasakan “homecoming tendency” secara substansial.

Ini merupakan ekspresi untuk melestarikan eksistensi di kampung halaman karena masih merasa peduli, berkomitmen dan berkontribusi terhadap daerah tempat asal.

Momen tepat

Ketika waktu yang terus berjalan menyiratkan kondisi yang makin baik, hari indah untuk pulang kian dekat untuk dijalani.

Belum lagi hasil survei serologi Covid-19 Kementerian Kesehatan dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI memperlihatkan tingkat antibodi warga Jawa Bali yang telah mencapai 99,2 persen, menjadi berita bagus agar aktivitas mudik berjalan lancar.

Namun demikian pemerintah tak henti-hentinya selalu mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan, walau tak yakin juga itu akan dilaksanakan ketika euforia mudik begitu menggelora.

Dua tahun berlalu, pandemi telah memendam rindu dan kini saatnya untuk kembali, pulang...

*Frangky Selamat, Dosen Tetap Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara, Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com