JAKARTA, KOMPAS.com - Tantangan demi tantangan dialami Rohimah dalam bekerja sebagai petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama sembilan tahun.
Sejak tahun 2013, sehari-seharinya Rohimah mengurus para tersangka yang baru ditahan KPK hingga selesai menjalani persidangan.
"Saya bertugas di Rutan KPK, saya sehari-sehari mengurus tahanan yang sedang menjalani masa pemeriksaan di KPK sampai mereka dieksekusi," ucap Rohimah dalam video yang dibagikan KPK, Kamis (21/4/2022).
"Tantangan yang saya rasakan selama saya bekerja di rutan KPK banyak banget," ucap dia.
Tahanan tak mau diatur
Rohimah mengatakan, tidak sedikit tahanan baru yang tidak mau diatur oleh petugas Rutan KPK.
Mereka belum merasa bersalah atas kasus yang menjeratnya dan masih menganggap dirinya sebagai pejabat publik.
"Mereka itu kan terkadang masih berpikir kalau mereka itu belum tahanan, jadi sikapnya sebagai ada yang bupati, gubernur, wali kota, kadang-kadang tindakannya masih engak mau diatur," ucap Rohimah.
Baca juga: Pernyataan Lili Pintauli yang Buat Dewas KPK Simpulkan Ada Pembohongan Publik
"Tugas (kita) mengatur tapi sambil tetap mengayomi bagaimana proses prosedur yang kita pegang berjalan tanpa ada benturan di lapangan," kata dia.
Cekcok dengan tahanan
Selain dengan tahanan, Rohimah kerap menghadapi percekcokan dengan keluarga para tahanan yang datang untuk membesuk.
Hal itu sering dia alami sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dan waktu besuk tahanan masih bisa dilakukan secara langsung.
Ia bercerita, ada anak dari salah satu tahanan di KPK yang mau membawa makanan ke dalam Rutan, tetapi aturan di Rutan tidak memperbolehkan pihak luar membawa makanan kecuali petugas yang berwenang.
"Saya larang, saya ditendang, saya mau dipukul, untung ada teman saya, dipegangin terus," ucap Rohimah.
Rohimah juga pernah disebut gila oleh keluarga tahanan. Saat itu, ia melarang keluarga membawa kue ulang tahun yang disiapkan untuk salah satu tahanan di Rutan KPK.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Rutan KPK Kembali Berlakukan Kunjungan Daring