Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rohimah Bertugas di Rutan KPK, Hadapi Pejabat yang Susah Diatur, hingga Cekcok dengan Keluarga Tahanan

Kompas.com - 21/04/2022, 22:51 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tantangan demi tantangan dialami Rohimah dalam bekerja sebagai petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama sembilan tahun.

Sejak tahun 2013, sehari-seharinya Rohimah mengurus para tersangka yang baru ditahan KPK hingga selesai menjalani persidangan.

"Saya bertugas di Rutan KPK, saya sehari-sehari mengurus tahanan yang sedang menjalani masa pemeriksaan di KPK sampai mereka dieksekusi," ucap Rohimah dalam video yang dibagikan KPK, Kamis (21/4/2022).

"Tantangan yang saya rasakan selama saya bekerja di rutan KPK banyak banget," ucap dia.

Tahanan tak mau diatur

Rohimah mengatakan, tidak sedikit tahanan baru yang tidak mau diatur oleh petugas Rutan KPK.

Mereka belum merasa bersalah atas kasus yang menjeratnya dan masih menganggap dirinya sebagai pejabat publik.

"Mereka itu kan terkadang masih berpikir kalau mereka itu belum tahanan, jadi sikapnya sebagai ada yang bupati, gubernur, wali kota, kadang-kadang tindakannya masih engak mau diatur," ucap Rohimah.

Baca juga: Pernyataan Lili Pintauli yang Buat Dewas KPK Simpulkan Ada Pembohongan Publik

"Tugas (kita) mengatur tapi sambil tetap mengayomi bagaimana proses prosedur yang kita pegang berjalan tanpa ada benturan di lapangan," kata dia.

Cekcok dengan tahanan

Selain dengan tahanan, Rohimah kerap menghadapi percekcokan dengan keluarga para tahanan yang datang untuk membesuk.

Hal itu sering dia alami sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dan waktu besuk tahanan masih bisa dilakukan secara langsung.

Ia bercerita, ada anak dari salah satu tahanan di KPK yang mau membawa makanan ke dalam Rutan, tetapi aturan di Rutan tidak memperbolehkan pihak luar membawa makanan kecuali petugas yang berwenang.

"Saya larang, saya ditendang, saya mau dipukul, untung ada teman saya, dipegangin terus," ucap Rohimah.

Rohimah juga pernah disebut gila oleh keluarga tahanan. Saat itu, ia melarang keluarga membawa kue ulang tahun yang disiapkan untuk salah satu tahanan di Rutan KPK.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Rutan KPK Kembali Berlakukan Kunjungan Daring

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com