JAKARTA, KOMPAS.com - Nama politikus PDI Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu belakangan menjadi sorotan.
Baru-baru ini, anggota komisi IX DPR RI itu dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Masinton dituding melanggar etika sebagai anggota dewan karena menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai "Brutus Istana".
Sebutan ini berangkat dari pernyataan Luhut mengenai big data penundaan Pemilu 2024.
Baca juga: Perkara Brutus Istana yang Buat Masinton Pasaribu Dilaporkan ke MKD
Lantas, siapakah Masinton sebenarnya?
Masinton Pasaribu merupakan politikus PDI-P yang kini duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI, membawahi bidang hukum, hak asasi manusia (HAM), dan keamanan.
Masinton bukan orang baru di DPR. Ia sebelumnya menjabat sebagai anggota dewan periode 2014-2019.
Dia lantas terpilih kembali sebagai wakil rakyat untuk periode 2019-2024. Di Pemilu 2019, Masinton meraih 82.891 suara di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II.
Melansir laman resmi DPR, dpr.go.id, Masinton lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 11 Februari 1971. Semasa kecil, Masinton banyak menghabiskan waktunya di kampung halaman.
Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Medan, lantas SMP di Kabupaten Deli Serdang, dan melanjutkan pendidikan SMA di Medan.
Baca juga: MKD Verifikasi Laporan terhadap Masinton soal Luhut Brutus Istana
Masinton memperoleh gelar sarjana hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI). Pendidikan S1 ia tempuh selama 7 tahun yakni 1996-2003.
Saat masih duduk di bangku kuliah, Masinton aktif di berbagai organisasi seperti senat mahasiswa. Lalu, tahun 1998-2000 ia bergabung dengan Front Aksi Mahasiswa Reformasi dan Demokrasi (Frame).
Kemudian, selama 2000-2003, Masinton menjadi Ketua Front Perjuangan Pemuda Indonesia, sebuah organisasi kepemudaan.
Masinton juga sempat aktif di organisasi sayap PDI-P bernama Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem). Ia menjabat sebagai ketua umum Repdem selama 2011-2016.
Pernyataan tentang "Brutus Istana" Masinton lontarkan dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi nasional.