JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana memandang bahwa upaya pembentukan poros politik antara Demokrat dengan Nasdem membutuhkan figur yang cukup kuat.
Sosok ini dibutuhkan untuk mengerek dukungan atau suara terhadap koalisi tersebut.
Baca juga: Kepopuleran AHY Dinilai Membuat Elektabilitas Partai Demokrat Naik
Pasalnya, poros politik yang kemungkinan terbentuk antara PDI-P dengan Gerindra sudah diisi nama-nama dengan elektabilitas mentereng, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Problemnya, saya merasa perlu figur atau tokoh yang akan mereka usung dalam pilpres. Sosok itu harus kuat dan berpotensi menang agar menjadi magnet (bagi partai) di luar 2 partai utama itu (Demokrat dan Nasdem)," kata Aditya kepada Kompas.com pada Selasa (19/4/2022).
"Membangun poros baru ini bisa dilakukan seandainya suaranya Demokrat dan Nasdem memadai. Kalau cukup memadai, bisa dilakukan," kata dia.
Baca juga: Usung AHY Jadi Capres, Partai Demokrat Tak Lagi Adakan Konvensi
Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dirilis Februari 2022, elektabilitas Demokrat melesat dari 5,4 persen pada Oktober 2021 menjadi 10,7 persen.
Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono itu berhasil menggeser Golkar di posisi ketiga partai dengan elektabilitas tertinggi saat ini, menguntit Gerindra di posisi 2 dan PDI-P di puncak.
Sementara itu, elektabilitas Nasdem saat ini ada di posisi 7 (3,5 persen), bersaing dengan PKB (5,5 persen), PKS (6,8 persen).
Baca juga: Segenap Kader Partai Demokrat Ingin Usung AHY Jadi Capres
Meskipun demikian, Aditya menganggap, pembentukan poros baru oleh Nasdem dan Demokrat belum tentu akan menyelesaikan permasalahan politik saat ini.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan sedikitnya 3 poros politik.
"Kalau hanya menjadi 2 poros itu problem, problem yang tidak akan jauh beda dengan 2019 yang akan menimbulkan polarisasi politik identitas," ujar Aditya.
Baca juga: Demokrat Buka Peluang Bikin Poros Alternatif Bersama Partai Nasdem
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Selasa (29/3/2022).
Keduanya melakukan pertemuan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem di kawasan Jakarta Pusat.
Pertemuan itu diakui sebagai langkah awal kedua partai untuk membuka peluang koalisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.