Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Penunjukan Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G20 Hanya Gimik, Menkominfo: Itu Bukan "Tempelan"

Kompas.com - 19/04/2022, 11:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membantah penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia hanya gimik belaka.

Penujukan Maudy, kata Johnny, telah melalui serangkaian pertimbangan.

"Itu bukan tempel-tempelan, itu sungguh-sungguh itu, terkait substansi," katanya kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Pemerintah Tunjuk Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia

Terkait sejumlah pihak yang menyebut Maudy tak kompeten mewakili wajah pemerintah di Presidensi G20, kata Johnny, sosok aktris dan penyanyi itu tak akan tampil sendiri.

Presiden Joko Widodo tetap menjadi juru bicara utama Presidensi G20 Indonesia yang akan menyampaikan informasi dan pesan terkait kebijakan dan hasil pertemuan-pertemuan forum dunia ini.

Di luar presiden, masih ada banyak menteri yang bakal bertindak menjadi juru bicara. Misalnya, terkait penyelenggaraan kegiatan Sherpa Track, berwenang untuk bicara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Wakil Menteri Luar Negeri.

Lalu, terkait Finance Track, bakal banyak disampaikan oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.

Kemudian, terkait dengan penyelenggaraan kegiatan, akan banyak disampaikan oleh Menteri Kooordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Johnny mengatakan, Maudy Ayunda ditunjuk untuk melengkapi juru bicara utama Presidensi G20, baik presiden maupun para menteri.

"Kan nggak bisa presiden, menko, lalu menteri-menteri, gubernur Bank Indonesia itu setiap saat menyampaikan yang terkait dengan substansi," ujar Johnny.

"Saya ditunjuk sebagai ketua bidang media dan komunikasi (Presidensi G20), saya memilih, mencari, siapa yang bisa menambah, melengkapi juru bicara G20 dengan segmentasinya masing-masing. Kan bukan dia sendiri jadi juru bicara juga," tuturnya.

Baca juga: Apa Itu Presidensi G20 yang Tahun Ini Dipegang Indonesia?

Penunjukan Maudy sebagai juru bicara, kata Johnny, agar komunikasi pemerintah ke masyarakat terkait Presidensi G20 lebih intens.

Nantinya, Maudy akan menyampaikan substansi Presidensi G20 secara periodik, baik secara mingguan atau 2 mingguan.

Namun demikian, Johnny menegaskan, sebagai juru bicara Maudy tidak akan menyampaikan pandangan pribadinya, melainkan yang terkait substansi kegiatan.

"Misalnya bertanya soal Ukraina, kok bertanya ke Maudy, itu kan kebijakannya ada di tingkat lain, di tingkat presiden atau di tingkat menteri luar negeri atau di tingkat menteri-menteri. Kok tanyanya sama Maudy. Itu yang perlu dipahami," ucap Johnny.

Selain itu, lanjut Johnny, penunjukan Maudy sebagai juru bicara juga bertujuan untuk menjangkau kalangan anak muda supaya lebih memahami hal-hal terkait Presidensi G20 Indonesia.

Sosok Maudy dinilai sebagai milenial yang cukup pintar karena latar belakang pendidikannya di Inggris dan Amerika di bidang ekonomi dan politik.

Oleh karenanya, Johnny membantah bahwa penunjukan Maudy sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia hanya sekadar gimik belaka.

"Ada nggak yang lain siapa yang kompeten, yang hebat, yang paling top di dunia menjadi juru bicara. Jangan ada yang bilang gimik," tandas Johnny.

Baca juga: Jubir Presidensi G20 Maudy Ayunda: Ini Kesempatan RI Dorong Dunia untuk Pulih

Sebagaimana diketahui, penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia menuai polemik.

Sebagai wajah Indonesia di dunia internasional, pengalaman dan kapabilitas aktris serta penyanyi berusia 27 tahun itu dipertanyakan.

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Irfan Wahyudi kepada Bloomberg menyebut, kendati penunjukan Maudy terbilang masuk akal untuk menjangkau anak muda, namun, Indonesia butuh sosok yang lebih representatif.

"Dalam hal ini, penggunaan anak muda akan dilihat sebagai gimik, bukan sebagai fungsi strategis," katanya, Senin (18/4/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com