Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gimik" Milenial Sekitar Jokowi: Kritik Penunjukan Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G20 dan Dalih Pemerintah

Kompas.com - 19/04/2022, 06:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia menuai polemik.

Sebagai wajah Indonesia di dunia internasional, pengalaman dan kapabilitas aktris serta penyanyi berusia 27 tahun itu dipertanyakan.

Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Irfan Wahyudi kepada Bloomberg menyebut, kendati penunjukan Maudy terbilang masuk akal untuk menjangkau anak muda, namun, Indonesia butuh sosok yang lebih representatif.

"Dalam hal ini, penggunaan anak muda akan dilihat sebagai gimik, bukan sebagai fungsi strategis," katanya, Senin (18/4/2022).

Pemerintah pun telah angkat bicara terkait ini. Penunjukan Maudy diklaim tak sembarangan dan bermaksud untuk menggaet kalangan milenial.

Butuh sosok senior

Peneliti Politik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai, Presidensi G20 saat ini berada di situasi global yang terpolarisasi karena dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Menimbang situasi global yang tengah pelik dan sensitif, menurut dia, dibutuhkan sosok juru bicara yang mampu menjembatani friksi antarsesama anggota G20.

Ada baiknya juru bicara itu merupakan sosok diplomat senior yang malang melintang menjadi juru damai.

"Penunjukkan MA (Maudy Ayunda) akan tepat kalau itu di bagian tema konferensi tertentu misalnya youth and peacebuilding dalam G20 ini," kata Wasisto kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Apa Itu Presidensi G20 yang Tahun Ini Dipegang Indonesia?

Menurut Wasisto, penunjukan sosok yang kurang kapabel sebagai juru bicara akan berdampak pada penyampaian pesan presiden terhadap posisi Indonesia sebagai Presidensi G20.

Terlebih, ketika kelak juru bicara tersebut dihujani pertanyaan oleh berbagai media internasional, tentunya dibutuhkan mental kuat, terutama ketika menjawab isu-isu sensitif yang melibatkan relasi antaranggota G20.

"Dalam konteks ini tentu perlu juru bicara yang punya jam terbang tinggi di level diplomasi global," ujarnya.

Menurut Wasisto, penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara bisa jadi hanya sebagai representasi simbolis yang mewakili anak muda.

Maudy Ayunda dilibatkan sebagai faktor penarik supaya penduduk Indonesia, utamanya kalangan muda, tergerak mengikuti perkembangan Presidensi G20.

"Saya pikir sebagai representasi simbolis aja agar anak-anak muda juga bisa tertarik untuk mengikuti G20," ucapnya.

Baca juga: Pemerintah Tunjuk Maudy Ayunda sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia

Kendati demikian, Wasisto menegaskan, penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara tak menjadi soal jika tugasnya sebatas menyampaikan isu yang berkaitan dengan tema anak muda.

Di luar itu, pemerintah perlu juru bicara lainnya yang lebih kapabel untuk mewakili RI dalam menyampaikan isu-isu sensitif.

Wasisto mengingatkan bahwa saat ini Indonesia tengah dilema karena tekanan dari negara-negara barat, namun berupaya untuk netral.

"Dalam situasi dilematis dan pelik itulah, porsi dan opsi jubir bisa beragam. Maudy Ayunda punya potensi besar ke depan dengan memulai pada tema anak muda dan bina damai," tutur dia.

Bukan "tempelan"

Menjawab kritik tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebut bahwa meski bertindak sebagai juru bicara, Maudy Ayunda tidak akan sendir dalam menyampaikan berbagai kegiatan atau kebijakan yang dihasilkan dalam Presidensi G20 Indonesia.

Juru bicara utama yang akan menyampaikan pesan terkait dengan kebijakan tidak lain adalah Presiden Joko Widodo sendiri.

Baca juga: Jubir Presidensi G20 Maudy Ayunda: Ini Kesempatan RI Dorong Dunia untuk Pulih

Di luar presiden, masih ada banyak menteri yang juga bertindak sebagai juru bicara untuk menyampaikan susbtansi dari kegiatan Presidensi G20.

Misalnya, terkait penyelenggaraan kegiatan Sherpa Track, berwenang untuk bicara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Wakil Menteri Luar Negeri.

Lalu, yang terkait Finance Track, bakal banyak disampaikan oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia.

Kemudian, terkait dengan penyelenggaraan kegiatan, akan banyak disampaikan oleh Menteri Kooordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Sementara, Maudy Ayunda ditunjuk untuk melengkapi juru bicara utama Presidensi G20, baik presiden maupun para menteri.

"Kan nggak bisa presiden, menko, lalu menteri-menteri, gubernur Bank Indonesia itu setiap saat menyampaikan yang terkait dengan substansi," kata Johnny kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).

"Saya ditunjuk sebagai ketua bidang media dan komunikasi (Presidensi G20), saya memilih, mencari, siapa yang bisa menambah, melengkapi juru bicara G20 dengan segmentasinya masing-masing. Kan bukan dia sendiri jadi juru bicara juga," tuturnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate usai menghadiri ?Forum Ekonomi Digital Kominfo (FEDK) IV: Platform Digital Marketplace? secara hibrida dari Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin  (4/4/2021).
DOK. Humas Kemenkominfo Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate usai menghadiri ?Forum Ekonomi Digital Kominfo (FEDK) IV: Platform Digital Marketplace? secara hibrida dari Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2021).

Penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara, kata Johnny, agar komunikasi pemerintah ke masyarakat terkait Presidensi G20 lebih intens.

Nantinya, Maudy akan menyampaikan substansi Presidensi G20 secara periodik, baik secara mingguan atau 2 mingguan.

Namun demikian, Johnny menegaskan, sebagai juru bicara Maudy Ayunda tidak akan menyampaikan pandangan pribadinya, melainkan yang terkait substansi kegiatan.

"Misalnya bertanya soal Ukraina, kok bertanya ke Maudy, itu kan kebijakannya ada di tingkat lain, di tingkat presiden atau di tingkat menteri luar negeri atau di tingkat menteri-menteri. Kok tanyanya sama Maudy. Itu yang perlu dipahami," ucap Johnny.

Baca juga: Ada Tantangan Perang Ukraina-Rusia, Kemenlu: Pemerintah Terus Komunikasi dengan Negara Anggota G20

Selain itu, lanjut Johnny, penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara juga bertujuan untuk menjangkau kalangan anak muda agar lebih memahami ihwal Presidensi G20 Indonesia.

Sosok Maudy dinilai sebagai milenial yang cukup pintar karena latar belakang pendidikannya di Inggris dan Amerika di bidang ekonomi dan politik.

Oleh karenanya, Johnny membantah bahwa penunjukan Maudy sebagai juru bicara Presidensi G20 Indonesia hanya sekadar gimik.

"Itu bukan tempel-tempelan, itu sungguh-sungguh itu, terkait substansi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com