JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, kebangsaan dan agama tidak bertentangan, justru menjadi satu napas dalam membawa Indonesia lebih maju.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat menyampaikan pidato dalam acara puncak peringatah Hari Lahir ke-62 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Museum Nasional, Jakarta, Senin (18/4/2022).
"Para kader PMII juga saya minta agar dalam berbagai kegiatan mewujudkan visi dan misinya, senantiasa mampu menjelaskan secara tepat bahwa kebangsaan dan agama tidak bertentangan," kata Ma'ruf, Senin sore.
Baca juga: Wapres Dorong Pemda Lakukan Terobosan Ekonomi Digital
Ma'ruf menuturkan, saat ini masih ada orang yang merasa lebih beragama dan ada pula yang merasa lebih nasionalis. Padahal, menurut dia, dua hal tersebut bisa berjalan beriringan dalam membawa Indonesia lebih maju.
"Sama halnya dengan ilmu dan iman, yang jika berjalan beriringan, akan semakin membawa kepada kemaslahatan," ujar Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, PMII memiliki modal untuk melanjitkan dakwah Islam sambil menggerakkan para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam mengemban misi menjadi agen perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
Sebab, anggota dan kader PMII telah tersebar hampir di seluruh perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di seluruh pelosok tanah air, bahkan di luar negeri.
Ia pun mendorong PMII untuk memberikan terobosan-terobosan inovatif dan implementatif dalam transisi bangsa memasuki masa endemi.
Baca juga: Wapres: Jangan sampai Pemudik Bawa Covid-19 ke Daerah
Ia juga berharap PMII bersama seluruh komponen masyarakat lainnya, agar menjalin kolaborasi erat mewujudkan Indonesia yang tangguh menghadapi berbagai tantangan kini dan nanti.
"Kepada seluruh pengurus, dan khususnya intelektual muda pergerakan, saya sampaikan apresiasi atas pengabdian dan ikhtiarnya dalam mencetak kader mahasiswa yang cerdas, berdaya saing, serta beriman dan bertakwa," kata Ma'ruf.
"Semoga PMII terus menjadi sumber kader pergerakan yang unggul bagi bangsa dan menjadi penyala semangat pembaruan," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.