Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Buka Peluang Bikin Poros Alternatif Bersama Partai Nasdem

Kompas.com - 18/04/2022, 09:50 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan, Partainya memungkinkan membangun poros alternatif pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 dengan partai apapun, termasuk Partai Nasdem.

Menurutnya, poros itu nantinya akan menghadapi koalisi partai besar yang telah mencukupi ambang batas presidential threshold (PT) 20 persen untuk bisa berkompetisi di Pilpres 2024.

"Menurut saya sangat memungkinkan (bangun poros alternatif), karena kita tahu katakanlah tiga partai besar siapa saja yang memungkinkan hanya dengan berdua (partai) bisa jalan (maju di pilpres)," ujar AHY saat ditemui di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/4/2022).

"Tetapi juga ada partai menengah, termasuk Demokrat. Tentu selalu ada kemungkinan jika partai menengah juga saling bertemu dan akhirnya membangun koalisi," ucap dia.

Baca juga: Kala SBY Nilai Demokrat On The Right Track Dipimpin AHY...

Partai Demokrat, kata AHY, bakal membangun hubungan baik dengan partai-partai lain dan membuka saluran komunikasi dengan berbagai pihak untuk berkompetisi pada pemilu 2024.

Menurut dia, partainya tidak memiliki beban dalam menjalin komunikasi dan tidak punyai beban untuk menjalin koalisi seperti apa pun ke depannya.

"Demokrat tidak memiliki beban dalam menjalin komunikasi dan tentu tidak punya beban untuk menjalin koalisi seperti apa pun nantinya," kata AHY.

“Yang terpenting bagi Partai Demokrat, koalisi yang terbentuk adalah koalisi yang memiliki visi dan program atau platform untuk terus memperjuangkan kepentingan rakyat,” ucap dia.

Baca juga: AHY: Demokrat Tak Punya Beban untuk Jalin Koalisi seperti Apa

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Selasa (29/3/2022).

Keduanya melakukan pertemuan di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem di kawasan Jakarta Pusat.

Pertemuan itu diakui sebagai langkah awal kedua partai untuk membuka peluang koalisi.

Poros kekuatan baru

Pertemuan AHY dan Surya Paloh dinilai bukan silaturahmi politik biasa. Pertemuan keduanya seolah membuka romantisme masa lalu di mana Paloh menjadi bagian dari elemen kekuatan yang menyukseskan SBY pada Pilpres 2004 dan 2009.

"Pertemuan kedua pucuk pimpinan partai itu membuka peluang munculnya poros kekuatan baru dalam dinamika dan kontestasi demokrasi Pemilu 2024 mendatang," kata Managing Director Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam, kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: SBY: Demokrat yang Dipimpin AHY Sudah On The Right Track, Lanjutkan!

Pertemuan itu, menurut Umam, menjadi pilar bagi terbangunnya koalisi alternatif di luar poros PDI Perjuangan yang mampu mengusung pasangan capres dan cawapresnya sendiri.

Koalisi ini juga menjadi alternatif dari poros Gerindra yang diprediksi bakal menggunakan “kaca mata kuda" untuk mengusung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.

Pertemuan AHY dan Paloh bisa jadi baru silaturahmi awal. Menurut Umam, rasanya wajar jika pertemuan itu belum menentukan komposisi capres-cawapres.

"Yang terpenting, koalisi itu dibentuk oleh perjumpaan visi, misi, dan chemistry," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com