Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala SBY Nilai Demokrat "On The Right Track" Dipimpin AHY...

Kompas.com - 18/04/2022, 08:38 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPartai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai telah berada di jalur yang benar.

Hal itu, disampaikan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara "Malam Silaturahmi dan Kontemplasi" di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/4/2022) malam.

SBY pun mendukung seluruh langkah politik AHY maupun kader Demokrat yang telah dan akan dilakukan.

“Saya amati dan saya nilai apa yang dilakukan oleh para pemimpin dan kader sudah berada di arah dan jalur yang benar. Sudah on the right track. Oleh karena itu, lanjutkan,” kata SBY.

SBY menegaskan bahwa hanya ada satu pemimpin Partai Demokrat. Presiden ke-6 RI itu menyebutkan, perjuangan politik Partai Demokrat hanya dipimpin oleh Ketua Umum AHY.

"Saat ini dalam perjuangan politik Demokrat yang memimpin adalah ketum AHY. Ingat, hanya ada satu matahari dalam Partai Demokrat," seru SBY.

Baca juga: AHY: Demokrat Tak Punya Beban untuk Jalin Koalisi seperti Apa

Tak Lagi aktif kegiatan politik partai

Di sisi lain, SBY mengaku tidak lagi aktif di dunia politik dalam dua tahun terakhir.

Keputusannya untuk mundur dalam kegiatan politik sehari-hari telah diambil sejak istrinya, Ani Yudhoyono masih mendampinginya.

Meskipun tidak aktif secara langsung, SBY mengaku terus mendukung langkah politik yang dilakukan ketua umum dan para kader Demokrat.

"Saya berpikir dan telah mengambil keputusan, bahkan ketika itu Ibu Ani masih mendampingi saya untuk lebih baik saya berada di belakang," ujar SBY.

"Tut wuri handayani. Tentu sambil memberikan doa dan dukungan, kepada kader di seluruh Tanah Air. Ada kalanya kita memimpin, ada kalanya kita dipimpin," ucap dia.

Baca juga: SBY: Ingat, Hanya Ada Satu Matahari dalam Partai Demokrat

Masih Diingatkan SBY

Ketua Umum Partai Demokrat AHY menyampaikan, SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi masih kerap mengingatkan langkah-langkah yang baik untuk dilakukan Partai Demokrat.

Misalnya, SBY pernah mewanti-wanti adanya sejumlah pihak yang ingin berkuasa tanpa melewati proses konstitusi. Hal ini, kata AHY, terlihat dari munculnya wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Enggak ada angin, enggak ada hujan tiba-tiba ada sejumlah kalangan yang menyuarakan wacana penundaan Pemilu 2024, ditunda 3 tahun dengan alasan yang sulit diterima oleh akal sehat, tidak relevan, dan mengada-ada,” papar AHY.

“Sederhananya, mereka mau melanggengkan kekuasaan tanpa mengikuti proses konstitusi, artinya tanpa dipilih langsung oleh rakyat,” ucap dia.

AHY menilai, pihak yang berupaya melanggengkan kekuasaan, memperpanjang kekuasaan tanpa dipilih langsung oleh rakyat artinya mereka tidak memperoleh mandat dari masyarakat.

Baca juga: SBY: Demokrat yang Dipimpin AHY Sudah On The Right Track, Lanjutkan!

Sebab, mandat dan legitimasi kekuasan itu berasal dari rakyat. Kesepakatan bangsa ini adalah pemilihan prisiden dengan sistem pemilihan langsung oleh rakyat.

"Pak SBY mengingatkan, jangankan 3 tahun, 1 hari saja ada yang berupaya melanggengkan kekuasaan, memperpanjang kekuasaan tanpa dipilih langsung oleh rakyat artinya tidak ada mandat dari legitimasi, maka sesungguhnya ia telah menabrak konstitusi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com