Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darwin Darmawan

Pendeta GKI, Mahasiswa doktoral ilmu politik Universitas Indonesia

Jum’at Agung: Berani Hidup dan Melampaui Mati

Kompas.com - 15/04/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Otoritas agama mengadili Yesus Kristus karena ajaran dan karya-Nya. Padahal, Ia tidak mendirikan agama baru.

Yang dilakukan-Nya adalah meluruskan praktik beragama yang keliru. Ia membawa pesan agar manusia mengasihi Allah dan sesamanya seperti diri sendiri (Matius 22:39).

Ia juga mengasihi orang marjinal dan papa. Para pemuka agama merasa terancam. Mereka kuatir kehilangan dukungan. Mereka juga tidak siap melepas topeng kemunafikan.

Maka, mereka bersepakat menangkap dan membunuh-Nya. Karena tidak punya wewenang untuk menjatuhi hukuman mati, penguasa agama minta restu Pontius Pilatus, penguasa sipil Romawi (Yohanes 18:31).

Pilatus menginterogasi Yesus. Tetapi ia tidak menemukan kesalahan pada diri-Nya. Pilatus pun bermaksud membebaskan Yesus.

Tetapi karena provokasi dan desakan massa, Pilatus menyerahkan-Nya kepada para pembela “agama”. Ia pun disiksa, menderita dan wafat secara hina.

Merengkuh, memaknai dan melampaui Penderitaan

Pandemi Covid-19 menyingkapkan, kematian dan kehidupan, penderitaan dan kebahagiaan adalah bagian inheren dari kehidupan. Betapa pun manusia selalu menghindar, kehidupannya tidak pernah lepas dari keduanya.

Pandemi ini membuat banyak orang menderita karena jatuh miskin atau semakin miskin, sakit, tertekan dan meninggal dunia. Dalam situasi demikian, sengsara dan wafat Yesus Kristus menjadi relevan.

Gustavo Guitterez, Teolog pembebasan Amerika Latin menegaskan, mustahil mengerti Tuhan jika kita tidak memandangnya dari perspektif penderitaan.

Salib Kristus adalah wujud penderitaan yang nyata. Tetapi, dalam salib-Nya, penderitaan jadi bermakna.

Jika Kristus yang tidak bersalah rela menderita, maka mereka yang memandang penderitaan dari kaca mata salib, tidak lagi melihat penderitaan -memakai terminologi Heidegger- sebagai keterlemparan (facticity) yang absurd.

Sebaliknya, mereka mendapatkan makna dari penderitaan-Nya. Yesus Kristus menderita karena mengasihi umat manusia.

Dalam derita dan wafat-Nya, Ia juga mengalami kuasa Allah yang membangkitkan-Nya. Mereka yang memandang penderitaan dari salib Kristus, mengalami kuasa Allah yang hadir ketika menderita.

Sebab, Allah yang berinkarnasi di dalam Yesus Kristus ikut menderita bersama mereka. Ketika menderita bersama-Nya, umat Kristiani mengalami transformasi.

Mereka mampu memaknai penderitaan dan menjadikannya kesempatan untuk mengasihi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com