Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SPIN Sebut Loyalis Jokowi Akan Berpaling ke Ganjar dan Prabowo pada 2024

Kompas.com - 13/04/2022, 16:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Survei dan Poling Indonesia (SPIN) memprediksi bahwa tak sedikit pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 nanti akan sudi memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada 2024.

Dalam survei yang dilakukan SPIN, beralihnya suara dari pendukung Jokowi ke eks rivalnya itu diprediksi memberikan kontribusi cukup banyak terhadap elektabilitas Prabowo.

"Paling fenomenal adalah di mana pemilih Jokowi 2019 dianggap semakin percaya kepadanya dan kemudian banyak menjatuhkan pilihannya ke Prabowo," kata Direktur SPIN Igor Dirgantara dalam rilis hasil surveinya pada Rabu (13/4/2022).

Dalam survei yang sama, suara mayoritas pemilih Jokowi pada 2019 terdistribusi pada 3 sosok calon presiden paling kuat pada 2024. Selain Prabowo, ada pula nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sana.

Baca juga: Gerindra: Prabowo Lebih Mementingkan Penguatan Pertahanan ketimbang Hasil Survei

 

Ganjar dianggap masih berhasil merepresentasikan sosok Jokowi hingga saat ini. Para pendukung Jokowi garis keras pada pemilu lalu diperkirakan akan berpaling ke politikus PDI Perjuangan itu pada pilpres mendatang.

Hal itu terlihat berdasarkan survei SPIN, di mana Ganjar memperoleh limpahan suara pendukung Jokowi paling banyak, yaitu 12,4 persen.

Sementara itu, Prabowo diprediksi akan memperoleh dukungan pemilih Jokowi yang lebih moderat. Menteri Pertahanan itu diperkirakan akan memperoleh 8,8 persen dukungan pendukung Jokowi pada Pilpres 2024.

Lalu, Anies hanya dipilih oleh 6,3 persen bekas pendukung Jokowi dan 5,6 persen bekas pendukung Prabowo pada 2019.

Prabowo diperkirakan bakal memenangi pemilu seandainya pemilihan presiden digelar saat ini, berdasarkan survei SPIN.

Ia diprediksi unggul dengan elektabilitas 26,5 persen, di atas Ganjar (17,2 persen) dan Anies (13,9 persen).

Baca juga: Survei SMRC Maret 2022: Pemilih PDI-P Cenderung Pilih Ganjar Ketimbang Puan

Jika dilakukan simulasi head to head dengan Ganjar dan Anies, Prabowo juga diprediksi oleh SPIN bakal memenangi pertarungan dengan perolehan suara 50-55 persen.

Survei yang dilakukan pada 28 Maret-7 April 2022 “melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner” ini diklaim memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error sebesar ±2,8 persen.

SPIN menyatakan survei ini menyasar 1.230 orang responden berusia 17 tahun ke atas di 34 provinsi.

Pemilihan sampel disebut menggunakan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com