JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian berharap, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak hanya berjalan lancar tetapi juga aman bagi segenap rakyat Indonesia.
Tito mengingatkan, jangan sampai pemilu justru menciptakan konflik di tengah masyarakat akibat perbedaan pilihan politik.
"Tolong juga kita tidak hanya mempertimbangkan lancar-lancar saja, tapi faktor keamanan juga kita pertimbangkan. Ini jangan sampai rakyat kita ada konflik kemudian mereka saling menghancurkan karena perbedaan," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Pepesan Kosong Big Data, Gembar-gembor Luhut hingga Cak Imin soal Rakyat Minta Pemilu Ditunda
Belajar dari pengalaman pada Pemilu 2019, Tito menyebut masa kampanye yang terlalu lama menyebabkan munculnya politik identitas dan politik yang rawan menciptakan konflik.
Ia memahami, masyarakat pasti akan akan terbelah sesuai dengan pilihan politiknya masing-masing. Namun, ia mewanti-wanti agar perbedaan tersebut tidak menyebabkan konflik yang menghancurkan.
"Dalam sudut pandang keamanan, setiap perbedaan pasti akan mengandung konflik. Konfliknya yang penting tidak menghancurkan, tapi konfliknya perlu di-manage sedemikian rupa," ujar Tito.
Baca juga: Pemerintah Minta Anggaran Pemilu 2024 Disusun Secara Efektif dan Efisien
Selain aman bagi rakyat, Tito juga mengingatkan Pemilu 2024 hendaknya aman bagi para penyelenggara, berkaca dari banyaknya petugas pemilu yang wafat pada Pemilu 2019 lalu.
Pemilu 2024, kata Tito, juga harus aman bagi peserta pemilu dari tingkat nasional hingga kabupaten/kota, serta aman bagi aparat yang bertugas menjaga keamanan.
Ia berharap, prinsip pemilu yang aman dan lancar tersebut dapat dipertimbangkan oleh KPU dalam menyusun jadwal, tahapan, dan program Pemilu 2024.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.